Ahad 28 Sep 2014 21:25 WIB

BPBD Kabupaten Bogor Tetapkan Darurat Kekeringan

Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menetapkan status siaga darurat kekeringan. Penetapan ini dilakukan  setelah banyak laporan warga mengenai kesulitan air bersih karena musim kemarau.

"Sejak 17 September lalu BPBD menetapkan siaga darurat kekeringan di wilayah Kabupaten Bogor," kata Kasi Logistik BPBD Kabupaten Bogor Budi Aksomo di Bogor, Ahad (28/9).

Budi mengatakan, menghadapi darurat kekeringan BPBD telah menyiapkan distribusi air bersih ke sejumlah wilayah yang membutuhkan dengan menggandeng PDAM Tirta Kahuripan serta PSDA Jawa Barat.

Sejak 17 September hingga 27 September 2014 sebanyak 21 desa di lima kecamatan di Kabupaten Bogor telah melaporkan bahwa warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

"Kami sudah menyalurkan sebanyak 105.000 liter air bersih ke seluruh desa yang melapor kesulitan air," kata Budi.

Untuk mengakomodasi kebutuhan air bersih di masyarakat, BPBD telah menerbitkan surat edaran terkait darurat kekeringan ke sejumlah kecamatan di Kabupaten Bogor agar dapat melaporkan kebutuhan air kepada BPBD.

BPBD akan bergerak berdasarkan laporan dari pihak desa maupun kecamatan untuk menyalurkan air bersih dengan menggunakan mobil tangki air. "Ada empat mobil tangki air yang kita gunakan untuk menyalurkan air bersih kepada warga yang ada di pelosok Kabupaten Bogor," kata Budi.

Budi menambahkan, empat armada air tangki penyalur air bersih berasal dari BPBD sebanyak satu unit dan PDAM tiga unit. Jumlah tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat yang ada di pelosok. Sehingga pihaknya membutuhkan tambahan mobilisasi.

"Minimal kita butuh 10 mobil tangki untuk bisa menjangkau seluruh wilayah yang kesulitan air bersih," katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Pelayanan Sosial Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Bidang Kesejahteraan Sosial Makmur Rozak mengatakan pihaknya telah mengajukan bantuan penambahan mobil tangki kepada Kementerian Pekerjaan Umum. "Kita sudah mengajukan bantuan peminjaman mobil tangki, tapi kita harus bersabar, karena di Kementerian PU sendiri kekurangan armada karena sudah digunakan untuk daerah lain di Jawa Barat yang sama-sama mengalami kekeringan," kata Makmur.

Masduki Attamami

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement