Ahad 28 Sep 2014 16:03 WIB

Amankan Perbatasan, Patroli Laut Dimaksimalkan

Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) II Padang Brigjen TNI (Marinir) Gatot Subroto (kanan)
Foto: www.tnial.mil.id
Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) II Padang Brigjen TNI (Marinir) Gatot Subroto (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) II Padang terus meningkatkan patroli dalam rangka mengawasi pulau-pulau terluar yang ada di Sumatera Barat (Sumbar).

"Prajurit TNI-AL terus melakukan patroli untuk memperketat pengamanan pulau-pulau terluar," kata Komandan Pangkalan Utama TNI - AL II (Danlantamal II) Laksamana Pertama TNI I Nyoman Nesa di Padang, Ahad.

Ia menjelaskan, pulau-pulau terluar di Sumbar dianggap paling rawan dijadikan sebagai objek ataupun jalur "human trafficking" atau perdagangan manusia lintas negara serta aksi teroris yang bisa membahayakan kedaulatan Indonesia.

"Pulau-pulau itu bisa saja dijadikan jalur 'human trafficking' atau teroris. Ini sangat rawan dan kami tidak boleh lengah," ungkapnya.

Selain mewaspadai pulau, kata I Nyoman Nesa, TNI AL juga fokus pada pengamanan sejumlah objek vital di lepas laut yang dikhawatirkan bisa menjadi sasaran para pelaku teroris.

Ia mengatakan, gejala teroris bisa diantisipasi dengan rutin melakukan patroli laut dan memperketat pengamanan di lokasi-lokasi yang disinyalir rawan.

"Yang paling rawan itu perbatasan pulau terluar, yakni Mentawai dekat dengan Australia," katanya.

Ia menjelaskan, pulau-pulau terluar yang tersebar di Provinsi Sumbar harus dijaga sekecil apapun pulau itu harus dijaga tidak boleh lepas dari pangkuan NKRI.

"Sebagian pulau-pulau terluar yang ada di wilayah Lantamal II Padang wajib diwaspadai segala bentuk ancaman dari pihak luar," ungkapnya.

Pengamanan laut bukan hanya dibebankan kepada TNI AL, I Nyoman Nesa melainkan tugas bersama untuk menjaga keutuhan NKRI.

"Khusus wilayah Lantamal II Padang diingatkan kepada seluruh personilnya untuk mewaspadai aksi 'illegal logging' dan 'illegal fishing' yang sekarang dianggap banyak melintasi perairan pantai barat Sumatera," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement