Jumat 26 Sep 2014 18:57 WIB

Prabowo: Pilkada tak Langsung Lindungi Demokrasi Indonesia

Rep: C91/ Red: Bayu Hermawan
 Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) hadir dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra di Nusantara Polo Club, Bogor, Jabar, Sabtu (20/9).  (Antara/Jafkhairi)
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) hadir dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra di Nusantara Polo Club, Bogor, Jabar, Sabtu (20/9). (Antara/Jafkhairi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subiyanto menegaskan pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara tidak langsung memang harus dilakukan demi mengamankan demokrasi.

Ia bersyukur RUU Pilkada yang disahkan pada Jumat (26/9) dini hari, memutuskan Pilkada dilaksanakan melalui DPRD.

"Kita mau menjaga agar demokrasi tidak dibajak dan tidak bisa dipermainkan," kata Prabowo kepada wartawan, di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat, Jumat (26/9).

Menurutnya, Pilkada langsung memang tampak demokratis. Namun dibalik itu, Pilkada langsung ternyata merusak sendi kehidupan bangsa dengan merusak moral dan mental rakuat.

Ia menjelaskan pemilihan langsung berdampak pada korupsi yang merajalela, jual beli suara dalam skala besar, serta memberi peluang kepada kekuatan asing untuk masuk ke dalam politik Indonesia. Prabowo mengungkapkan, Koalisi Merah Putih ingin mencegah tradisi semacam itu berulang.

"Kita ingin demokrasi yang sesuai dengan falsafah bangsa kita," ujarnya.

Prabowo pun menilai, keberhasilan Koalisi Merah Putih dalam RUU Pilkada adalah kemenangan untuk Pancasila.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement