REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti mengatakan nasib kedaulatan dan demokrasi rakyat Indonesia akan ditentukan oleh sekitar 560 orang anggota DPR. Menurutnya ini saatnya anggota DPR menyelamatkan demokrasi yang telah dibangun selama 10 tahun terakhir.
"Khususnya kepada anggota dewan yang tidak terpilih lagi, berikanlah kado terindah di ujung masa jabatan dengan memilih opsi pilkada langsung. Kelak kado ini akan senantiasa dikenang dari individu anggota DPR yang berani berbeda dengan pandangan fraksinya demi menegakan hak dan kedaulatan rakyat," ujar Ray Rangkuti, Kamis (25/9).
Menurutnya opsi dari beberapa fraksi DPR yang mengatakan pilkada langsung menelan biaya yang mahal sangat tidak tepat. Ia melanjutkan jika dibandingkan dengan biaya rapat 34 kementerian yang mencapai 18 triliun per tahun, maka merampas kedaulatan rakyat dengan alasan biaya mahal menjadi kurang tepat.
Ray menambahkan, praktek anggota DPRD yang menggadaikan SK untuk mendapatkan dana kredit bank menandakan bahwa asumsi politk uang akan berkurang jika Pilkada melalui DPRD sulit dipastikan. Hal ini dikarenakan mental anggota DPRD masih belum bisa menjamin politik uang akan bebas jika Pilkada melalui DPRD.
"Untuk Partai Demokrat semoga tidak berpolitik cuci tangan dengan memilih opsi abstain. Filosofi sebaiknya dimulai dengan pilkada langsung dgn 10 perbaikan, bukan 10 perbaikan untuk pilkada langsung," katanya.