REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan minta kepada pertamina untuk memperbanyak titik distribusi elpiji untuk menekan kenaikan harga.
Umumnya kenaikan harga elpiji tersebut dikarenakan ongkos angkut yang diakibatkan jaraknya jauh dari titik distribusi, kata Asisten Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumsel Ruslan Bahri di Palembang, Selasa.
Walaupun harga eceran tertinggi sudah ditetapkan, namun bila jarak pembeliannya jauh maka harganya tidak bisa dikendalikan. Memang, lanjut dia, berdasarkan kesepakatan bersama harga eceran tertinggi (HET) elpiji sebesar Rp14.800 untuk 3 kg.
Namun bila jarak pembeliannya jauh maka pengendalian harga akan mengalami kesulitan. Sehubungan itu perlu diperbanyak titik distribusi agar masyarakat mudah untuk mendapatkan gas 3 kg. Begitu juga harganya dapat dikendalikan bila penjualannya tidak jauh dari pangkalan.
Sebagaimana hasil rapat berrsama antara Pemerintah Provinsi Sumsel bersama instansi terkait lainnya menetapkan HET gas 3 kg Rp14.800. Sementara untuk kabupaten dan kota terutama jaraknya lebih dari 60 km harganya akan diatur pemerintah setempat.