Kamis 18 Sep 2014 08:43 WIB

Lawatan Terakhir SBY ke Portugal

Presiden SBY saat peresmian Museum Hakka di kawasan Anjungan Taman Budaya Tionghoa, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sabtu (30/8).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Presiden SBY saat peresmian Museum Hakka di kawasan Anjungan Taman Budaya Tionghoa, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sabtu (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta rombongan bertolak menuju Portugal untuk memulai rangkaian lawatan ke luar negeri terakhirnya sebelum masa jabatannya berakhir pada 20 Oktober 2014.

Presiden Yudhoyono bertolak melalui Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis, sekitar pukul 08.00 WIB. Rencananya selain Portugal, Presiden akan ke Amerika Serikat dan Jepang untuk menghadiri sejumlah pertemuan dengan berbagai kalangan. Presiden diagendakan tiba kembali di Tanah Air pada 1 Oktober 2014.

"Kunjungan ini juga kunjungan yang terpanjang dari segi waktu, 12 hari selama 10 tahun saya memimpin negeri ini karena ada tiga kegiatan bilateral yang kami lakukan, yaitu di Portugal, di Amerika dan di Jepang, dan tidak kalah pentingnya tugas multilateral di New York di markas besar PBB," kata Presiden Yudhoyono saat konferensi pers sesaat sebelum lepas landas.

Presiden Yudhoyono dalam kesempantan itu dilepas oleh Wakil Presiden Boediono dan Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan didampingi sejumlah menteri, di antaranya Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

Presiden menjelaskan lawatannya ke Portugal merupakan kunjungan balasan atas undangan Presiden Portugal Cavaco da Silva, yang disampaikan saat pertemuan bilateral dengan Presiden Yudhoyono di Jakarta pada Mei 2012.

Kunjungan tersebut sekaligus juga semakin memperkukuh normalisasi hubungan kedua negara yang sempat dibekukan pada masa integrasi Timor-Timur yang kembali dipulihkan pada 1999 seusai jajak pendapat Timor Leste.

Lawatan ke negeri itu akan berlangsung mulai 18 September hingga 20 September mendatang.

Kunjungan ke Portugal ini merupakan yang kedua kalinya yang dilakukan seorang Presiden RI, setelah sebelumnya pada 1960, Presiden Soekarno berkunjung ke negara tersebut. Hubungan Diplomatik Indonesia - Portugal diawali pada 1950.

Kepala Negara dalam kesempatan itu akan bertemu dengan Presiden Cavaco Silva, Perdana Menteri Pedro Passos Coelho dan Ketua Parlemen Assuncao Esteves.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement