REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bangka Belitung Rustam Efendi menyatakan mendukung rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di daerah itu.
"Sikap kami setuju pembangunan PLTN di daerah ini, jika itu untuk kepentingan nasional," ujarnya di Muntok, Rabu.
Ia menjelaskan, PLTN ini untuk antisipasi krisis bahan baku beberapa tahun ke depan yang sudah mulai habis namun tentu membutuhkan proses panjang karena butuh kajian lebih matang.
"Sekarang ini kendati ada PLTU tetapi penetapan harga jual ke swasta tidak masuk karena mereka menetapkan harga subsidi sehingga tidak sinkron," ujarnya.
Menurut dia, kekhawatiran masyarakat terhadap bahaya nuklir hanya bentuk kecemasan yang berlebihan saja karena kurangnya pemahaman tentang energi ini.
"Jangan bayangkan bahayanya, tetapi lihat manfaat yang dihasilkan lebih banyak dibanding asumsi bahaya yang menjadi kecemasan warga," ujarnya.
Rustam menyatakan, pembangunan PLTN tidak serampangan tetapi melalui kajian cukup matang dan komprehensif dari tenaga ahli di bidangnya.
"Saya tetap mendukung, namun secara kelembagaan belum kami bicarakan lebih mendalam dan ini baru sebatas sikap pemerintah daerah saja," ujarnya.
Ia menyatakan, berbicara PLTN adalah untuk jangka panjang dan memiliki multifungsi dan masyarskat harus bisa memahaminya.
"Jangan dilihat dampaknya saja, tetapi lihat manfaatnya tidak hanya sebagai teknologi untuk listrik konsumen saja tetapi juga untuk pertanian," ujarnya.