Kamis 18 Sep 2014 06:20 WIB

Jokowi-JK Harus Bersih dari Mafia Migas

Rep: Elba Damhuri/ Red: Bayu Hermawan
Jokowi (Joko Widodo) di Balai Kota, Jakarta, Rabu (3/9). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Jokowi (Joko Widodo) di Balai Kota, Jakarta, Rabu (3/9). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Herman Darnel Ibrahim mengatakan pasangan Presiden dan Wapres terpilih Jokowi-JK, harus benar-benar membuktikan jika pemerintahan mereka bebas dari mafia minyak dan gas (Migas).

Menurut Herman tidak mudah untuk melawan mafia migas dan listrik ini. Yang paling utama, menurutnya Jokowi dan JK harus yakin dulu jika mereka benar-benar bersih dari kaitan mafia migas. Jika keduanya bukan merupakan bagian dari mafia migas, menurut dia, itu sudah merupakan sebuah kemajuan bagi petinggi negara.

"Apalagi jika keduanya mampu memberantas mafia migas, benar-benar kita acungi dua jempol," katanya di Jakarta, Kamis (18/9).

Herman berpendapat selama ini mafia migas hanya selesai pada wacana dan rencana-rencana aksi. Namun tindakan nyata menghapus kelompok ini, tidak juga terealisasi. Mafia migas diperkirakan merugikan keuangan negara rata-rata Rp 40-50 triliun per tahun dari transaksi BBM bersubsidi. Ini belum termasuk kerugian di sektor listrik, mineral, dan gas.

Sebelumnya Jokowi menyatakan sungguh lucu di negara produsen minyak seperti Indonesia untuk membeli minyak (BBM) harus antre. Jokowi melihat ada masalah serius terhadap tata kelola industri migas nasional sehingga menyebabkan beraksinya mafia migas dengan leluasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement