REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Gunung Slamet yang kembali meletus Rabu (17/9), dilaporkan menimbulkan hujan abu dan pasir di tiga wilayah kecamatan Kabupaten Banyumas. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Prasetyo Budi Widodo menyebutkan tiga kecamatan yang tersiram abu dan pasir Gunung Slamet terdiri dari Kecamatan Baturraden, Kedungbanteng dan Karanglewas.
"Berdasarkan laporan dari posko pembantu, hujan abu mengarah ke arah barat selatan posisi Gunung Slamet. Karena itu, sejumlah ada sejumlah di tiga kecamatan wilayah Kabupaten Bantumas yang tersiram abu dan pasir erupsi," jelas Prasetyo.
Menurutnya, desa-desa di Kecamatan Baturraden yang tersiram abu dan pasir gunung Slamet antara lain Dusun Pancuran Pitu dan Kalipagu Desa Ketenger. Di Kecamatan Kedungbanteng, terdiri dari Desa Melung, Keniten, Windujaya dan Dawuhan Wetan. Sedangkan di Kecamatan Karanglewas, yang terkena hujan abu dan pasir terdiri dari Gerumbul Semaya Desa Sunyalangu.
"Untuk menjaga kesehata, kami minta warga desa yang terjadi hujan abu agar mengenakan masker. Sebelumnya, kami sudah membagi-bagikan masker pengaman pada warga di desa-desa yang mungkin terdampak," ujarnya.
Dia juga menyebutkan, tim penanggulangan bencana erupsi Gunung Slamet dari Pemkab Banyumas saat ini sedang menyisir sejumlah desa yang terkena dampak hujan abu. Termasuk menyiapkan bantuan bagi yang membutuhkan, seperti masker.
Namun Prasetyo menegaskan, sejauh ini tidak ada intruksi untuk mengungsi, karena radius berbahaya masih 4 km dari puncak gunung Slamet. "Belum...belum ada perintah bagi warga untuk mengungsi. Wilayah bahaya masih radius 4 km dari puncak, jadi belum ada warga yang harus diungsikan," katanya.