Rabu 17 Sep 2014 13:17 WIB

Batan Telah Uji Kelayakan Energi Nuklir di Indonesia

Rep: mgrol24/ Red: Joko Sadewo
Logo Batan
Foto: .
Logo Batan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR ­ Menghadapi Krisis listrik yang akan terjadi pada 2024 di Indonesia, Badan Teknologi Nuklir (Batan) bersiapa menyiapkan energi nuklir sebagai alternatifnya. Batan telah melakukan uji kelayakan energi nuklir di sejumlah daerah di Indonesia

Uji kelayakan ini seperti di Muria, Banten dan Bangka Belitung. Daerah Sumatra dan kalimantan merupakan tempat yang paling bagus dalam pembangunan PLTN.

“Kami akan mengoptimalkan energi terbaru dan terbarukan, jadi energi nuklir menjadi jalannkeluar untuk dibangunya PLTN di Indonesia karena kalau tidak krisis listrik perlu diperhatiakan," kata Kepala Bidang Promosi dan Produksi Media Batan, Dedy Miharja.

Krisis listrik, menurut dia, diperkirakan terjadi di 2024. Penyebabnya pertumbuhan penduduk sebesar 7,1 persen per tahun, sehingga tidak berimbangnya pasokan listrik yang dimiliki PLN atas permitaan konsumen. Dengan terjadinya krisis listrik membuat sejumlah wilayah khususnya Pulau Jawa dan Bali akan mengalami pemadaman secara bergilir.

Melihat pemetaan sumber energi mulai dari energi baru dan terbarukan akan mengoptimalkan energi nuklir yang dikontribusi hingga tahun 2025. Ini sesuai dengan UU RPJPN No 17 tahun 2007 tentang rencana pembangunan jangka panjang nasional.

Batan akan menyampaikan kepada pemerintah setelah mengadakan studi tapak kelayakan, dimana Bangka Belitung bagian barat dan selatan layak dibangun PLTN hingga 10 unit.

Saat ini, kata dia,  Batan sedang menunggu kebijakan untuk pembangunan PLTN. Karena, Batan hanya sebagai badan pelaksana telah memberikan pandangan hasil kelayakannya. Batan menyatakan bahwa energi nuklir dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan energi nuklir tidak menyebabkan pencemaran lingkungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement