REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Desakan agar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mundur dari jabatannya karena sudah memutuskan keluar dari Gerindra datang dari beberapa pihak dan elit partai tersebut, termasuk Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik.
Dia tidak mempermasalahkan Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok itu mengajukan surat pengunduran diri sebagai anggota partai. Namun Taufik juga meminta Ahok mundur dari jabatannya jika nanti menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau mundur dari partai tetap bisa jadi gubernur. Tapi kalau mau konsisten setelah mundur dari partai ya mundur juga dari jabatan gubernur," katanya.
Namun, seperti biasanya Ahok menanggapi serangan itu dengan sindiran yang tak kalah tajam. "Yang milih saya bukan Anda," ujarnya sambil meminta agar mantan rekan di partainya itu tidak perlu lagi meributkan keputusan politik yang sudah diambilnya.
Posisi Ahok yang tinggal hitungan hari untuk duduk sebagai Gubernur DKI melalui proses politik yang saling berkaitan. Menurut dia, desakan untuk mundur dari jabatan wagub itu lucu dan tidak berdasar, meskipun betul Ahok adalah politisi Partai Gerindra.
Ahok beralasan, dirinya dipilih oleh rakyat. Bahkan, Gerindra tidak berkontribusi dalam Pilkada Jakarta 2012 lalu, karena partai tersebut lebih mengunggulkan sosok Deddy Mizwar yang saat ini menjadi wakil gubernur Jawa Barat. "Yang mencalonkan saya itu kan Pak Jokowi dari PDIP. Dulu juga Gerindra nggak ngusulin saya kok," katanya.
Mantan politisi Partai Gerindra sekaligus Wagub DKI Jakarta itu juga menantang seluruh gubernur dari partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih untuk mundur, karena koalisi ini menentang pemilukada langsung dan menginginkan pilkada dipilih oleh DPRD.