REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Koalisi Masyarakat Kota Bandung menggelar aksi menolak Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah oleh anggota DPRD disela-sela kegiatan hari bebas kendaraan di kawasan Dago, Bandung, Jabar, Ahad (14/9).
Koordinator Aksi Sely Martini, mengatakan aksinya itu digelar dengan cara mengumpulkan tanda tangan dari masyarakat Bandung sebagai bentuk dukungan menolak disahkannya RUU Pilkada dipilih oleh DPRD.
"Aksi ini sebagai bentuk mencari dukungan masyarakat yang menolak pilkada dipilih oleh DPRD," katanya.
Ia mengungkapkan, dukungan dari masyarakat yang menolak RUU tersebut cukup banyak. Menurut dia, aspirasi masyarakat Bandung melalui tanda tangan itu mengharapkan pemimpin daerah tidak dipilih oleh DPRD melainkan tetap dipilih oleh rakyat.
Ia khawatir jika kepala daerah dipilih DPRD nantinya bukan mengabdikan diri kepada banyak rakyat tetapi untuk kelompok atau para anggota DPRD. "Kompromi dan unsur politis dipastikan akan kental dalam pemilihan kepala daerah oleh DPRD," katanya.
Aksi penolakan itu cukup mendapatkan respon dari masyarakat yang beramai-ramai memberikan tandatangan dukung penolakan Pilkada dipilih oleh DPRD. Bahkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang hadir dalam acara hari bebas kendaraan itu membubuhkan tanda tangan pada kain putih yang dibentangkan sepajang jalan kawasan Dago.