REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat, akan menggenjot proyek pembangunan tempat pemrosesan dan pengolahan akhir sampah (TPPAS) Nambo di Kabupaten Bogor dan Legok Nangka di Kabupaten Bandung. Untuk menjalankan proyek itu, Pemprov Jabar mengajukan dana bantuan ke pemerintah pusat sebesar Rp 296,1 miliar.
''Pemerintah pusat memang berencana membantu anggaran untuk kedua proyek TPPAS tersebut,'' ujar Kepala Dinas Pemukiman dan perumahan Provinsi Jawa Barat, Bambang Riyanto kepada wartawan akhir pekan lalu.
Menurut Bambang, Pemprov Jabar telah mengajukan kebutuhan anggaran sebesar Rp 296,1 miliar. Nantinya, akan dialokasikan untuk TPPAS Nambo dari APBN mencapai Rp 162 miliar. Sedangkan untuk Legok Nangka mencapai Rp 133,4 miliar.
Sementara alokasi dari APBD sendiri, kata Bambang, angkanya mencapai Rp 89,9 miliar. Yakni, sebesar Rp 58,7 untuk TPPAS Legok Nangka dan Rp 31,1 miliar untuk Nambo.
"Ini merupakaan kebutuhan sisanya, karena kemarin ada dari APBN sekitar Rp 50 miliar, kalau Nambo itu kecil," kata Bambang.
Bambang mengatakan, rencananya dana APBN tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur utama. Seperti, akses jalan, sanitari landfil dan kolamnya. Karena, pihak swasta terlibat hanya dari sisi pengolahan dan pemrosesan.
"Untuk yang Nambo itu dengan biodrying, nantinya menghasilkan zat yang bisa menjadi bahan bakar industri semen. Kalau Legok Nangka beda," katanya.
Bambang menargetkan, pembangunan kedua TPPAS tersebut bisa dilakukan di 2015 dan bisa diselesaikan di akhir tahun 2016. Sehingga, pada tahun 2017 bisa dioperasikan. Hal itu sangat penting, karena TPS Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat akan di tutup pada tahun 2016.
"Target 2016 sudah beres, karena yang Bandung Raya atau Sarimukti akan ditutup tahun 2016, jadi nambo dan Legok Nangka pada 2017 harus bisa operasi,'' katanya.