REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pemerintah Kota Manado, Sulawesi Utara, membagi-bagikan masker kepada warga setempat guna mengurangi dampak buruk semburan abu vulkanik dari aktivitas letusan Gunung Lokon.
"Masker kami bagi-bagikan secara gratis kepada warga untuk mengurangi dampak buruk semburan abu vulkanik gunung api itu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado, Maximilian Tatahede di Manado, Ahad (14/9).
Gunung Lokon naik status menjadi siaga, karena sejak Sabtu (13/9) pagi meletus dan menyemburkan abu vulkanik sampai ke Manado. Sekitar radius 2,5 kilometer tidak boleh ada aktivitas warga meskipun belum ada yang mengungsi.
Max mengatakan, pembagian masker tersebut dilakukan terutama di wilayah-wilayah yang paling banyak terkena semburan abu Lokon, seperti di Malalayang kemudian ke bagian Kota Manado yang lain.
Ia mengatakan, pembagian masker dilakukan di jalan raya, dengan sasaran terutama warga yang belum mengenakan alat penyaring debu di hidung itu. Sedangkan warga yang berada di dalam rumah lebih terlindingi.
Makser yang digai-bagikan kepada warga tersebut untuk satu tahap baru sekitar 1.000 lembar, baik kepada pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor, dan diharuskan langsung memakainya.
Max mengatakan, kegiatan bagi-bagi masker tersebut dipimpin Wali Kota Vicky Lumentut dan Wakil Wali Kota Harley Mangindaan, bersama-sama dengan jajaran BPBD Manado di jalan-jalan utama setempat.
Pihaknya berharap abu vulkanik yang disemburkan Gunung Lokon bisa segera tersapu hujan, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi warga setempat.
"Kami juga mengimbau warga yang keluar rumah, supaya menggunakan masker, lebih baik mencegah dampaknya dari pada mengobati sakitnya," katanya.