REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai persona yang besar di dunia kampus, Wakil Presiden Boediono tentu memiliki sejumlah gagasan untuk diterapkan dalam rangka pembangunan perekonomian Indonesia. Tak terkecuali dari sisi daya saing bangsa.
Boediono, akademisi asal Universitas Gadjah Mada, mengawalinya dengan mengutip pemikiran ekonom Jerman, Friedrich List. Menurut Boediono, List menjelaskan bahwa suatu bangsa akan selamat dan maju apabila membangun kemampuan produktif.
Terdapat dua pilar utama yang berperan sebagai penopang yaitu kreativitas manusia dan modal fisik. Kedua aspek tersebut tentu membutuhkan investasi untuk program di bidang pendidikan dan kesehatan dan pembangunan sarana dan prasarana produksi.
Sayangnya menurut dia, meski konsepsi List sudah tepat, tetapi belum lengkap. Karena satu hal yang hilang adalah bagaimana investasi meningkatkan kreativitas yang mendorong produktivitas. ''List tidak memberikan konsep yang jelas," ujar Boediono.
Hal ini Boediono sampaikan dalam kuliah umum di hadapan Rektor IPB Herry Suhardiyanto dan ratusan alumni doktor dan magister. Dalam acara pelepasan alumni Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor di Hotel Borobudur, Sabtu (13/9)