Jumat 12 Sep 2014 19:51 WIB

Kapolri Juga Akui Anggotanya Terlibat Pencurian BBM di Riau

Rep: C62/ Red: Djibril Muhammad
Kapolri Sutarman
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Kapolri Sutarman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Sutarman sudah mengakui ada anggotanya terlibat kasus pencurian bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di Kepulauan Riau. Anggota Polisi yang terlibat pencurian itu ada dua anggota dan bertugas di wilayah itu.

"Iya memang ada dua orang anggota kami yang terlibat. Saat ini sedang disidik," kata Sutarman saat ditanya Republika mengenai apakah ada keterlibatan anggotanya dalam kasus pencurian BBM pertamina di Riau, Jumat (12/9).‎

Sutarman menyampaikan, dua personel yang terlibat pencurian BBM di tengah laut itu, sudah lama bertugas di Riau. "Orangnya itu sudah tidak diberikan jabatan, dulunya tugas di sana, kemudian dipindah tapi kembali lagi kesitu," katanya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengakui pencurian bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di Kepulauan Riau ‎melibatkan anggotanya di TNI Angkatan Laut (AL). Saat ini personel berpangkat sersan satu (sertu) yang terlibat pencurian bahan bakar minyak itu sedang diproses.

"Memang ada anggota TNI AL yang terlibat. Ada transasksi yang tidak wajar. Memang ada, saya akui ada. Sedang kita dalami," kata Moeldoko saat menjawab pertanyaan Republika, mengenai pencurian BBM yang berhasil ditangkap Mabes Polri.

Meski sudah mengetahui anggotanya terlibat, Moeldoko tidak mengetahui sejak kapan anak buahnya itu terlibat pencurian BBM di tengah laut itu. "Saya belum bisa jawab, sedang kita proses," kata Moeldoko saat menghadiri rapat dengar pendapat bersama komisi I, (10/9).

Moeldoko berkata, jika dalam proses anak buahnya itu terbukti terlibat, ancaman yang pasti bakal dijatuhkan sangat berat. "Wah itu menurut saya berat itu, satu sisi kita lagi kesulitan BBM, ini malah ada yang main-main di situ, berat itu hukumannya," kata dia.

Seperti diketahui Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, menangkap lima pelaku penjualan BBM di laut lepas Kepulauan Riau. ‎Lima pelaku itu di antaranya, Niwen Khaeriyah, Amad Mahbub, Yusri, Du Nun dan Aripin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement