Jumat 12 Sep 2014 13:21 WIB

Sepak Terjang Karir Ahok, Pengusaha yang Dikecewakan Politik (I)

Rep: C73/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Ahok Mundur Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Ahok Mundur Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

REPUBLIKA.CO.ID, Dari Belitung Ke Jakarta

JAKARTA -- Keputusan Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa dipanggil Ahok untuk mundur dari partai yang mengusungnya menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta memunculkan kontroversial. Ahok mundur dari Partai Gerindra, karena ia merasa tidak sependapat dengan usulan pemilihan kepala daerah yang dipilih oleh DPRD.

Usulan Pilkada tak langsung ini direkomendasikan oleh partai-partai dalam Koalisi Merah Putih. Dan kini, usulan tersebut tengah dalam pembahasan di DPR. 

Kemunduran dirinya dari Gerindra menimbulkan kontroversial, terutama sejak Ketua DPP Partai Gerindra Muhammad Taufik memintanya mundur dari jabatannya sebagai wagub DKI Jakarta. Hal itu muncul karena keputusan Ahok untuk mundur dari partai.

Ahok dikenal sebagai sosok yang temperamental dan tegas. Atas pernyataan Gerindra tersebut, Ahok balik mengatakan bahwa ia dipilih oleh rakyat, bukan oleh partai. Lalu siapa dan bagaimana perjalanan karir Ahok, hingga kini ia menjabat sebagai Wagub DKI Jakarta?

Seperti dikutip dari situs resminya HYPERLINK "http://ahok.org"ahok.org, Ahok lahir di Gintung, Belitung Timur pada 29 Juni 1966. Pendidikan tingkat tinggi pertamanya ia raih di Jurusan Teknik, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Trisakti. Ia lalu melanjutkan S-2 di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta.

Berjiwa pengusaha, pada 1989 ia mendirikan perusahaan CV Panda yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan PT Timah. Kemudian pada 1992, Ahok mendirikan PT Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada 1995.

Berangkat dari visi menghasilkan SDM yang tangguh, pada 1994 Ahok mulai membangun pabrik pengolahan pasir kwarsa pertama di Pulau Belitung. Dengan memanfaatkan teknologi Amerika dan Jerman, perusahaannya menjadi cikal bakal tumbuhnya kawasan industri dan pelabuhan samudra dengan nama KIAK (Kawasan Industri Air Kelik).

Sebagai pengusaha, ia sering kali dikecewakan oleh birokrasi. Namun bukannya menghindar dari politik, ia malah terjun ke dunia politik.

Ia mengawali karirnya dalam politik pada tahun 2003. Alasannya seperti sudah dikatakan, ia merasakan ketidaksewenangan pejabat daerah yang saat itu dinilainya sebagai birokrasi yang korup. Ahok pertama kali bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB), yang saat itu dipimpin oleh Dr. Sjahrir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement