Kamis 11 Sep 2014 10:24 WIB

Resahkan Warga Foto Erupsi Sinabung Yang Diklaim Gunung Slamet

Aktivitas Gunung Slamet (ilustrasi).
Foto: . ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/Koz/pd/14.
Aktivitas Gunung Slamet (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO--SAR Jawa Tengah wilayah Banyumas-Pekalongan meminta warga di sekitar Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, diminta untuk tidak terpengaruh isu tentang aktivitas gunung tersebut.

"Tadi malam ada orang yang mengunggah foto erupsi Gunung Sinabung dan menyebutnya sebagai aktivitas terkini Gunung Slamet. Foto-foto tersebut tersebar di media sosial maupun masyarakat, sehingga sempat menimbulkan kepanikan warga lereng utara dan barat Gunung Slamet," kata Koordinator "Search and Rescue" (SAR) Daerah Jateng Badan Koordinasi Wilayah III Banyumas-Pekalongan, Rudi Setiawan, di Purwokerto, Kamis.

Bahkan, kata dia, akibat penyebaran foto-foto tersebut, sejumlah warga menyiapkan kendaraan maupun perlengkapan lainnya dan bersiap untuk mengungsi.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya segera datang ke lereng utara dan barat Gunung Slamet khususnya Dukuh Cilik, Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.

"Kami segera memberikan pengertian dan pemahaman kepada masyarakat, sehingga mereka mengurungkan niatnya untuk mengungsi. Kami juga meminta tokoh masyarakat setempat untuk membandingkan bentuk gunung dalam foto-foto yang beredar itu dengan bentuk Gunung Slamet," katanya.

Dalam hal ini, kata dia, pihaknya menunjukkan foto Gunung Slamet yang diambil pada Rabu (10/9) pukul 21.34 WIB, dan meminta warga untuk membandingkannya dengan foto yang tersebar di masyarakat maupun media sosial.

Menurut dia, bentuk Gunung Slamet terlihat landai dan lebar, sedangkan bentuk gunung dalam foto-foto yang tersebar di masyarakat itu terlihat runcing dan sangat mirip dengan Gunung Sinabung.

"Terkait hal itu, kami mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh berbagai isu mengenai aktivitas Gunung Slamet. Jika mendengar kabar tentang aktivitas Gunung Slamet, silakan tanyakan ke posko terdekat agar bisa memperoleh informasi resmi," katanya.

Lebih lanjut, Rudi mengatakan bahwa pada Rabu malam sempat terjadi kebakaran di padang savana lereng barat Gunung Slamet akibat terkena lava pijar.

Menurut dia, kebakaran tersebut dapat segera padam sehingga tidak sampai menjalar ke kawasan hutan.

Selain itu, kata dia, pada pukul 21.34 WIB juga terjadi hujan kerikil kecil di Dukuh Cilik, Sawangan, dan Igirklanceng, namun kejadiannya tidak sampai satu jam.

"Kalau hujan abu terjadi sejak pukul 17.30 WIB sampai tengah malam. Hujan abu itu terjadi hingga Desa Kaligiri atau sekitar 10 kilometer dari puncak Gunung Slamet," katanya.

Saat dihubungi dari Purwokerto, anggota SAR Brebes Subhan mengatakan bahwa kebakaran di lereng barat Gunung Slamet atau sekitar Kaliwadas hingga Sakup terjadi sekitar pukul 22.30-01.30 WIB.

Ia memperkirakan kebakaran tersebut disebabkan oleh material pijar yang keluar dari bibir kawah yang merekah di lereng barat Gunung Slamet.

"Warga setempat tidak ada masalah dan tidak ada persiapan untuk mengungsi. Sampai saat ini, masyarakat tetap tenang," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement