Selasa 09 Sep 2014 10:45 WIB

Renovasi Lapangan Tenis Pakuan Nilainya Capai Rp 1,35 Miliar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Julkifli Marbun
Rupiah
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar, akan merenovasi sarana lapangan tenis di Gedung Negara Pakuan. Anggaran yang dialokasikan untuk merenovasi lapangan tenis di rumah dinas Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, nilainya mencapai Rp 1,35 miliar.

Menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, Ia sudah mengetahui rencana renovasi tersebut. Walaupun, Ia sendiri tidak pernah menggunakan lapangan tenis yang berada di komplek rumah dinasnya tersebut.

"Nggak,nggak (main) paling anak-anak saya saja," ujar Heryawan kepada wartawan, Senin Petang (8/9).

Saat ditanya soal lelang Rp 1,35 miliar,  menurut Heryawan, hal itu terkait dengan rencana memfungsikan lapangan tersebut sebagai tempat pertemuan. Lapangan tenis, akan dibuat semi indoor agar tamu-tamu yang masuk ke Pakuan bisa tertampung. Karena ternyata, tamu yang datang ke Pakuan itu tidak hanya 100-200 orang tapi bisa mencapai 500-600 orang. ''Nah disitu nanti tempatnya jadi indoor," katanya.

Saat ditanya apakah lelang dengan nilai tersebut wajar atau tidak, Heryawan dengan nada agak meninggi meminta hal tersebut ditanyakan pada Biro Humas Protokol dan Umum (HPU) yang menawarkan lelang tersebut. "Ya ditanyakan saja, saya nggak ngitung yang begitu-begituan. Kan sudah masuk urusan lelang," katanya.

Menurut Heryawan, jika harga tersebut dinilai tidak wajar dan proses lelangnya salah pihaknya mempersilahkan media menyoroti hal ini. Namun, Heryawan menegaskan meski lelang berada di komplek tempat tinggalnya, Ia tidak bersentuhan dengan lelang tersebut. "Jangan mentang-mentang lelangnya di Pakuan. Gubernur mah urusannya Jawa Barat. Lelang mah," kata Heryawan sambil menjentikan jari.

Perlu diketahui, Biro Humas Protokol dan Umum (HPU) Setda Jabar menawarkan lelang renovasi sarana dan prasarana lapangan tenis Pakuan Rp1,35 miliar. Lelang  ini seperti diumumkan Balai Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Jawa Barat, akan menerapkan sistem elektronik.

Syarat bagi peserta yaitu, memiliki Surat Ijin Usaha yang masih berlaku, tertib administrasi pajak, perusahaan kecil, berpengalaman, dan memenuhi persyaratan khusus lelang lainnya. Masa pengambilan dokumen berlangsung pada 5-15 September 2014.

Sementara menurut Kepala Biro Humas Protokol dan Umum (HPU) Jabar, Ruddy Gandakusumah, saat ini proyek tersebut dalam tahap lelang dan belum ditentukan pemenangnya.

"Itu dilelang, nanti dilihat ada design enginering detail (DED) dan sebagainya termasuk ada juga harga dan fasilitas lengkapnya," katanya.

Rencananya, kata dia, lapangan tenis itu akan direnovasi menjadi multifungsi, dan dibuat model indoor.  Jadi, nanti lapangan tersebut akan ditutup agar fungsinya bukan hanya sebagai lapangan tenis tapi bisa untuk pertemuan juga. Selama ini, pertemuan internal dan eksternal tidak ada tempatnya di sana. ''Tamu-tamu gubernur kan banyak," katanya.

Terkait dengan anggaran yang mencapai Rp1,35 miliar, Ruddy mengaku bahwa itu wajar. Sebab, lapangan itu akan dibuat indoor dan diberikan fasilitas lengkap.

"Saya pikir nilai itu wajar. Buat apa dibesar-besarkan, dipaksakan. Kita semata-mata untuk fungsional sebagaimana fungsinya baik untuk olah raga maupun pertemuan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement