Ahad 07 Sep 2014 16:41 WIB

Sejarah mencatat Golkar 'Partai tak Beruntung'

Diskusi Panel Partai Golkar yang diikuti para bakal calon ketua umum DPP Partai Golkar. Tampak  Airlangga Hartanto (kiri), Priyo Budi Santoso (tengah), MS Hidayat
Foto: .
Diskusi Panel Partai Golkar yang diikuti para bakal calon ketua umum DPP Partai Golkar. Tampak Airlangga Hartanto (kiri), Priyo Budi Santoso (tengah), MS Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Partai Golkar diminta untuk belajar dari pengalaman di pemilu-pemilu sebelumnya, agar tidak kembali menjadi 'partai yang tidak beruntung' dalam pemilu presiden.

"Pelajaran-pelajaran sebelumnya, kita sering menang dalam pemilu legislatif, tetapi selalu 'tidak beruntung’ dalam pilpres," kata bakal calon ketua umum DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, saat memaparkan visi misinya dalam Diskusi Panel Nasional yang diselenggarakan Forum Komunikasi Ketua DPD Partai Golkar di Yogyakarta, Ahad (7/9).

Di masa mendatang, kata Priyo, Partai Golkar akan berhadapan dengan ‘kekuatan figur’. Padahal, berdasar pengalaman, Partai Golkar memiliki kehebatan dalam membangun mesin politik, tapi keteteran dalam membangun ‘kekuatan figur’ yang potensial dan ‘layak jual’. Kondisi ini yang membuat Partai Golkar belum berhasil merebut kembali tampuk kepemimpinan nasional.

Priyo mengingatkan Pilpres dan Pileg secara serentak di 2019 akan membawa perubahan politik. Model ini, kata Wakil Ketua DPR ini,  memberikan peluang yang sangat kuat akan tergerusnya kekuatan institusional partai ke arah kekuatan personal.

Persoalan ini akan semakin kompleks dengan melihat kecenderungan tingkat kepercayaan rakyat terhadap partai politik yang terus merosot. Akibatnya kekuatan lembaga cenderung kalah oleh kekuatan figur personal.

"Oleh karena itu, Partai Golkar harus tetap menjaga kekuatan kelembagaannya dimana partai politik tidak saja digerakkan oleh satu figur, tapi sistem. Tetapi pada sisi lain, harus mampu menghadirkan kader-kader terbaiknya untuk memenangkan Pemilu 2019," papar dia.

Jika terpilih menjadi ketua umum Partai Golkar, Priyo mengatakan akan menggunakan seluruh kemampuan untuk menggerakkan  seluruh elemen dan mesin partai  untuk kebesaran Golkar.  "Dalam usia saya yang menginjak 48 tahun, adalah puncak-puncaknya usia dan semangat untuk bekerja hebat mengkonsolidasi semua lini partai. Saya punya energi untuk datang ke seluruh jenjang mesin partai di propinsi,  kabupaten dan kota se-tanah air," ungkap dia.

Priyo mengatakan tidak akan menjanjikan sesuatu yang muluk-muluk, kecuali sebuah tekad kuat untuk memimpin langsung dan membawa kembali Partai Golkar menuju puncak kemenangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement