Rabu 03 Sep 2014 04:42 WIB

Ini Cara Pangkas Ongkos Produksi BBM

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Hazliansyah
  Aktivitas pengisisan bahan bakar di fasilitas Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, Jakarta, Jumat (25/7). Untuk memenuhi kebutuhan Mudik, Pertamina melakukan penambahan dan monitoring stok dengan proyeksi rata-rata Premium 17,6 hari, Solar 20,7 ha
Foto: Adhi Wicaksono
Aktivitas pengisisan bahan bakar di fasilitas Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, Jakarta, Jumat (25/7). Untuk memenuhi kebutuhan Mudik, Pertamina melakukan penambahan dan monitoring stok dengan proyeksi rata-rata Premium 17,6 hari, Solar 20,7 ha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Transisi Jokowi-JK memberikan usulan agar pemerintah ke depan membangun penyulingan minyak mentah untuk memangkas ongkos produksi BBM. Upaya tersebut dinilai dapat menghemat anggaran biaya negara.

Dia mengatakan, kondisi itu suatu keharusan. Namun untuk menciptakan solusi ini, harus ada kepentingan yang terintegrasi. Berdasarkan pengalaman, perlu kerjasama dengan petrochemical agar kilang minyak dapat berdiri.

“Kalau dilihat dari neraca BBM kita, memang sudah terlambat. Tapi lebih baik ambil keputusan segara demi memperbaiki infrastruktur,” kata Deputi tim transisi Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, Selasa. 

Selain itu, penegakan hukum dan kementerian teknis harus bekerjasama memberantas mafia-mafia migas yang kerap kali menyusahkan negara. Dengan adanya penyehatan ekonomi, maka kegiatan terselubung itu segera teratasi.

Sebelumnya, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen menutup akses mafia migas yang kerap menyebabkan kebocoran uang negara di sektor migas. Hasto mengakui, mereka menghambat program pemerintah.

“Makanya perlu kajian mendalam. Ini mulai dari hulu-hilir harus diselesaikan,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement