Selasa 02 Sep 2014 20:54 WIB

Cak Imin Terpilih Secara Aklamasi, Demokrasi Musyawarah Gaya PKB?

Rep: c83/ Red: Taufik Rachman
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberikan keterangan pers terkait hasil sementara Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2014 di Jakarta, Kamis (10/4).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberikan keterangan pers terkait hasil sementara Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2014 di Jakarta, Kamis (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding mengatakan terpilihnya kembali Cak Imin sebagai ketua umum PKB untuk periode lima tahun ke depan menandakan proses demokrasi di tubuh PKB berjalan dengan baik.

Hal tersebut dikarenakan proses aklamasi yang terjadi sepanjang pemilihan ketum PKB dilakukan bukan karena intimidasi atau desakan dari pihak-pihak tertentu.

"PKB justru sedang menjalankan proses demokrasi yang baik, karena semua anggota setuju dan ini demokrasi musyawarah," ujar Abdul Kadir Karding saat dihubungi Republika Selasa (2/9).

Ia menjelaskan, pada saat proses pemilihan ketua umum, semua kader PKB  telah ditawarkan jika ada yang ingin maju mencalonkan diri sebagai Ketum. Namun tidak ada kader yang ingin  mencalonkan sehingga proses aklamasi yang terjadi merupakan aklamasi yang wajar.

Ia menambahkan, alasan terpilihnya kembali Cak Imin dikarenakan Cak Imin mampu menaikan suara PKB di pileg hingga 100 persen. Selain itu, Cak Imin juga berhasil membangun hubungan baik dengan NU dan membuat internal partai menjadi solid serta mampu membangun citra partai yang baik.  

"Saya kira yang menjadi problem jika aklamasi dilakukan dengan tekanan dan iming-iming. Namun jika berdasarkan keinginan mereka berarti itu ideal, Cak Imin punya banyak kesuksesan, termasuk kesuksesan dalam pemilihan presiden, " paparnya.

Adapun terkait visi dan misi PKB dalam lima tahun ke depan, Abdul Kadir menjelaskan PKB ingin terus menjadi partai rahmatan lil alamatin yang bermanfaat dan mengayomi semua pihak. Selain itu, PKB juga akan tetap memepertahankan ideologi partai yang religius tetapi nasionalis.

"PKB ingin menjadi partai yang ramah bukan pemarah. Partai yang hadir di tengah problem masyarakat dan partai yang menjadi jembatan bagi apresiasi masyarakat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement