REPUBLIKA.CO.ID, oleh: Esthi Maharani
JAKARTA -- Tokoh Timor Leste yang kenal dunia internasional antara lain, Xanana Gusmao. Saat ini, ia menjabat sebagai Perdana Menteri Timor Leste. Dulu, ia pun pernah menjabat sebagai presiden.
Di Indonesia, Xanana pun dikenal sebagai tokoh utama yang menginginkan agar Timor Timur (nama Timor Leste dulu) memisahkan diri dari Indonesia.
Di Timor Leste, Xanana dikenal tak hanya sebagai pemimpin. Tetapi juga sebagai sosok yang ramah dan mudah bergaul dengan masyarakatnya. Bisa dibilang tanpa sekat.
Seorang warga bernama Nana menceritakan Xanana terbilang cukup akrab dengan masyarakat. Ia tak jarang menghampiri orang, mengajak ngobrol, hingga tak sungkan untuk foto bersama.
"Dia juga rajin ke gereja dan bisa duduk di mana saja, tak harus di depan. Dia berbaur dengan masyarakat," kata perempuan yang masih lancar berbahasa Indonesia itu.
Republika melihat keramahan Xanana ketika berkesempatan mengikuti kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Timor Leste. Tepatnya usai penandatanganan nota kesepakatan kedua negara dan dilanjutkan dengan penanaman pohon di halaman depan kantor perdana menteri Timor Leste, Selasa (25/8).
Ketika acara selesai, Xanana langsung menghampiri masyarakat yang ikut menyaksikan penanaman pohon. Tak lama, ia pun menyulut rokoknya dan ngobrol bersama beberapa warga. Tampak pula beberapa di antara mereka memintanya untuk foto bersama bahkan selfie.
Keramahan Xanana juga terlihat ketika acara makan malam kenegaraan di salah satu ikon Dili, patung Cristo Rei, Selasa (27/8) malam. Dalam acara itu hadir seluruh delegasi dari Indonesia, pejabat dan masyarakat Timor Leste, serta para duta besar negara sahabat.
Xanana yang tiba sekitar pukul 19.30 tak langsung duduk di meja yang disediakan untuknya. Ia menghampiri satu per satu meja bundar.
Tanpa canggung, ia menyalami satu per satu tamu yang hadir dan mempersilakan mereka duduk dengan tenang dan menikmati acara makan malam dan pentas seni Timor Leste-Indonesia.
Lama kelamaan, Xanana bergerak ke meja tempat para wartawan dan delegasi Indonesia yang berada di sudut panggung. Spontan, para wartawan melihatnya, tersenyum, dan melambaikan tangan padanya.
Tak disangka, ia menghampiri meja wartawan. "Ini sudah berdiri pasti mau minta foto," tebaknya setelah mendekat.
Sontak, semua mulai berebutan untuk foto bersama dengan Xanana. Ia pun mendekat dan tak keberatan sedikit diatur agar mendapatkan sudut dan pencahayaan yang bagus. "Bayar," katanya becanda sambil menagih satu persatu orang yang berfoto dengannya.
Ada satu kejadian yang cukup menarik yakni ketika salah satu wartawan lelaki asal Indonesia hendak meminta foto bersamanya.
Ia sempat menolak berfoto bersama. "Ah! Kamu kan sudah!" Katanya seraya memukul kepala si wartawan.
Ia menduga wartawan itu adalah warga Timor Leste. Memang, si wartawan berasal dari NTT dengan logat timur yang masih kental.
Namun, setelah dijelaskan bahwa ia bagian dari rombongan asal Indonesia, Xanana tertawa dan bersedia berfoto bersama. "Kamu juga bayar," katanya lagi.
Xanana pun melanjutkan menyapa hampir seluruh tamu makan malamnya. Ketika acara makan malam hampir usai, Xanana terlihat bergerilya lagi ke meja-meja tamunya.
Usut punya usut, ia mencari wine tamu yang masih tersisa. Sebab minumannya sendiri sudah habis. Tak malu-malu, ia mengambil minuman tamunya dan menegak langsung dari botolnya, mengajak ngobrol 'korbannya' dan kembali menyulut rokok.
Saat ini, hubungan antara Indonesia dan Timor Leste semakin membaik usai konflik dan sejarah masa lalu. Setelah menjadi negara berdaulat, kedua negara berupaya merintis kembali persahabatan dan kerja sama tanpa mengusik kedaulatan masing-masing negara.
Setidaknya, persahabatan itu tergambar dari momentum sarat makna ketika SBY dan Xanana berpelukan secara spontan setelah penandatanganan kerja sama bilateral.
"Bersahabat dengan negara mana pun harus tetap menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah. Nilainya sangat tinggi dan tidak bisa digantikan dengan apa pun. Itu yang kita lakukan dengan Timor Leste," kata SBY, Rabu (27/8).