REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa tokoh nasional bakal meramaikan bursa calon wali kota Depok. Di antaranya adalah politikus Partai Golkar Nurul Arifin dan anggota Dewan Syuro PKS Tifatul Sembiring.
Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor menyatakan, siapapun kandidat yang maju Pilwakot Depok masih membutuhkan dukungan partai. Menurut dia, seorang sosok tidak kuat kalau tidak mengandalkan mesin parpol.
Dia mencontohkan, Nurul Arifin yang merupakan kader Golkar, masih terbilang orang baru di Depok. Karakter masyarakat Depok termasuk kritis sehingga tidak mudah didekati karena popularitas sesaat. Sehingga butuh kerja-kerja nyata dan konkret dari partai pendukung.
Sedangkan, Tifatul bisa disematkan prestasi dan kelemahan Wali Kota Depok Nur Mahmudi, yang sama-sama kader PKS. Jika benar PKS mengusung Tifatul, kata Firman, tim suksesnya harus mampu menonjolkan sisi positif dan pencapaian pemerintahan Nur Mahmudi, yang disebut banyak kelemahan.
“Masa ini agak beda dengan tahun-tahun sebelumnya karena citra partai ini (PKS) terpuruk. Tantangan terbesar Tifatul adalah Gerindra. Kecuali, mereka bisa melakukan kerjasama, tapi nampaknya PKS akan mencalonkan satu kandidat,” kata Firman ketika dihubungi Republika, Rabu (27/8).