REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Kamis (5/9/2024) membeberkan alasan mengapa partainya tidak kembali mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta seusai putusan MK yang menurunkan ambang batas pencalonan di pilkada. Alasan itu diungkap Tifatul di akun X pribadinya yang telah terverifikasi, @tifsembiring.
"Pertanyaannya, akankah PKS memutuskan kesepakatan dengan RK dan kembali mencalonkan Anies? Ini menjadi diskusi dan pembahasan yang panjang di PKS. Satu sisi kita sudah ada kesepakatan dengan RK (Ridwan Kamil), pada sisi lain ada peluang untuk maju 7,5 persen dengan Anies, bahkan PKS pun bisa maju sendiri," kata Tifatul.
Tifatul menjelaskan, hasil rapat Majelis Syuro PKS berlandaskan dalil-dalil Al-quran dan sunnah. Dan ternyata, kata Tifatul, PKS tidak boleh memutuskan perjanjian yang sudah disepakati, kecuali pihak seberang melakukan pengkhianatan terhadap kesepakatan.
"Sehingga PKS tetap mengusung RK-Suswono untuk Pilkada DKI 2024 ini," kata Tifatul.
Namun, Tifatul meyakini, perjalanan dan perjuangan belumlah berakhir. Ia pun berharap dan optimistis, jika PKS belum bisa bekerja sama dengan Anies di Pilgub Jakarta, akan ada peluang di pilkada lain atau bahkan di level politik yang lebih tinggi.
"Jadi maaf, dalam pertimbangan PKS, tidak ada itu istilah jegal-menjegal. Dan sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid, PKS itu merdeka, tidak tersandera oleh siapapun. Pertimbangan pilkada ini hanya bersifat taktis, bukan ideologis," ujar Tifatul.