Rabu 27 Aug 2014 11:33 WIB

Ibu Awan: Anak Saya Dipaksa 'Ngaku'

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Julkifli Marbun
Jakarta International School (JIS)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Jakarta International School (JIS)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wajah M, Ibu Awan, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas kasus yang menimpa anaknya, Virgiawan. Sebagai seorang ibu, ia tetap yakin anaknya tidak bersalah.

M sudah datang dari Surabaya hanya untuk melihat sidang perdana anaknya, salah satu petugas kebersihan di Jakarta Internasional School (JIS) itu. M sampai di Jakarta, Rabu (27/8) pukul 03.00 WIB, pagi dan langsung bersiap menuju rumah saudaranya di Pondok Pinang, Jakarta Selatan, untuk melihat persidangan.

"Saya belum istirahat, tidak apa-apa, sebagai ibu saya merasa Awan tidak melakukan tindakan itu," kata dia, Rabu (27/8).

Ia menjelaskan, Awan adalah anak yang 'lembek', lembek dalam artian tidak bisa berbuat apa-apa ketika 'dijahati'. M mencontohkan, jika telepon genggam anaknya diambil oleh temannya, neneknya yang akan mengambil.

Ketika menjenguk anaknya di Polda Metro Jaya, M kaget karena menemukan ada bekas sundutan rokok di pahanya. 'Saya diinjek-injek bu. Saya ga melakukan. Pertama saya ga ngaku, tapi ga tahan pukulan polisi," ujar M menirukan omongan Awan. Bahkan, M pernah melihat gigi patah satu pascapenganiayaan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement