REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Sebidang tebing di Sungai Apu di Dusun Wonogiri, Desa Kapuhan, Kabupaten Magelang, Senin (25/8), longsor menimbun sebanyak enam truk yang sedang antre untuk mendapatkan muatan pasir, seorang sopir truk tewas dalam kejadian ini.
Korban tewas adalah sopir truk dengan nomor polisi H 1905 FV, Sugiono (45) warga Langensari Kabupaten Semarang. Lima unit truk lain yang tertimpa longsor, yakni dengan nomor polisi AA 1438 NE, H 1941 CL, AA 1911 GB, AA 1938 NK, dan H 1982 DS.
Seorang saksi yang juga korban selamat, Bahrodin (41) menuturkan, saat kejadian dirinya bersama anaknya Sepri (16) sedang antre untuk mendapatkan pasir di lokasi penambangan Sungai Apu.
"Saat kejadian, kami sedang di dalam kabin truk, tiba-tiba terdengar benda berjatuhan di atas truk dan terakhir terdengar suara bruk," katannya.
Ia mengatakan, sebelum kejadian tidak ada tanda-tanda akan terjadi longsor dan sudah biasa setiap hari truk berjajar antre untuk mengambil pasir di kawasan penambangan tersebut. "Kelihatannya korban berusaha menyelamatkan diri keluar dari kabin truk, namun naas. Justru kami yang tetap di dalam kabin bisa selamat," katanya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang, Joko Sudibyo, mengatakan, tebing yang longsor dengan ketinggian sekitar 70 meter, lebar 50 meter dengan ketebalan tanah yang longsor sekitar dua meter. Ia mengatakan, di atas tebing terdapat saluran air yang tidak kedap air sehingga ada pembebanan berlebih.
"Pemicu longsor diduga karena ada pembebanan air di atas dan juga karena getaran aktivitas penambangan yang menggunakan alat berat," katanya.
Kapolsek Dukun, AKP T. Haryono, menuturkan, lokasi longsor merupakan daerah perbatasan antara Kecamatan Dukun dan Sawangan. Lokasi longsor masuk wilayah Kecamatan Sawangan, sedangkan lokasi penambangan masuk wilayah Desa Sengi, Kecamatan Dukun. Ia mengatakan, untuk sementara kawasan penambangan tersebut ditutup hingga ada kajian lebih lanjut dari instansi yang berwenang.