Senin 25 Aug 2014 15:07 WIB

Meski Dikawal Paspampres, Jokowi Tetap Bisa Dicegat Wartawan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
Jokowi mulai beraktivitas menggunakan mobil dinas barunya dan pengawalan Paspampres di kawasan Menteng, Sabtu (23/8).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Jokowi mulai beraktivitas menggunakan mobil dinas barunya dan pengawalan Paspampres di kawasan Menteng, Sabtu (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) sudah resmi dikawal oleh pasukan pengamanan presiden (Paspampres) sejak Sabtu lalu. Namun, meski sudah mendapat pengamanan ekstra, ia tetap bisa dicegat di jalan oleh awak media untuk diwawancarai.

Hal itu terjadi saat ia keluar dari Balai Kota bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, hendak menuju gedung DPRD untuk mengikuti sidang paripurna. Baru keluar dari pintu, Jokowi sudah 'ditodong' oleh puluhan wartawan yang sudah menyodorkan mic dan alat rekam lainnya.

Jokowi, meski sedang terburu-buru, masih sempat memberikan pernyataan pada awak media. Sikap Jokowi tersebut seolah ingin menegaskan bahwa kehadiran Paspampres tidak akan mengubahnya menjadi sosok yang tidak tersentuh.

Sebelumnya, mantan wali kota Solo itu menegaskan bahwa pengawalan ekstra yang ia dapatkan tidak akan menjadi pagar pembatas antara dirinya dengan rakyat, termasuk wartawan. Seperti diketahui, Paspampres merupakan bagian dari TNI.

Pasukan tersebut bertugas melakukan pengawalan terhadap presiden, wakil presiden, dan keluarganya. Namun, pengamanan yang dilakukan Paspampres kerap kali dianggap terlalu berlebihan oleh masyarakat. Sebab, presiden menjadi seolah tak tersentuh oleh rakyat jelata. 

Oleh karenanya, Jokowi mengatakan, ia tak mau dikawal dengan pengamanan ekstra ketat yang membuatnya tidak dapat bersentuhan dengan rakyat. Apalagi, Jokowi memiliki hobi blusukan menyapa langsung rakyat yang berada di kampung-kampung.

"Wong namanya Paspampres itu kan kita yang mengatur. Masa saya yang diatur Paspampres. Enggak kebalik?" ujarnya, Jumat (22/8). Jokowi juga berjanji, setelah resmi menjadi presiden, ia tetap bersedia dicegat wartawan untuk diwawancarai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement