Kamis 21 Aug 2014 19:42 WIB

Tenaga Penyuluh Pertanian di Sumbar Masih Minim

Gubernur Sumbar memberikan penghargaan kepada penyuluh teladan
Foto: Istimewa
Gubernur Sumbar memberikan penghargaan kepada penyuluh teladan

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Keberadaan penyuluh di wilayah Provinsi Sumatra Barat dinilai masih minim, yakni hanya 700 orang saja. Jumlah tersebut tentu tak sebanding dengan jumlah kemacatan  apalagi desa di provinsi ini.

Padahal, keberadaan penyuluh mutlak ada guna pengembangan pembangunan sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan di wilayah ini. “Padahal untuk proses pengawasan bantuan yang diberikan dinas terkait, membutuhkan penyuluhan dalam kegiatan sampai ke masyarakat dan melakukan pengawasannya,” ujarnya ujar Sekretaris Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) Provinsi Sumbar , Yeflin Luandri pada acara penyerahan penghargaan kepada para penyuluh berpretasi di Auditorium Gubernuran baru-baru ini.

Penyuluh, katanya, tak hanya bertugas dalam memberikan data, namun mereka juga melakukan survey terhadap kateristik daerah dan hal ini menentukan langkah dalam penyuluhan yang dilakukan. “Ini penting  agar pemberian bantuan dari pemerintah tepat sasaran, sesuai dengan potensi daerah . Apa yang dibutuhkan petani menjadi  bahan usulan yang disampaikan penyuluh kepada dinas terkait,” jelasnya.

Yeflin menjelaskan jika saat ini  baru penyuluh pertanian yang terbanyak dengan jumlah lebih dari 700 orang di Sumbar. Namun untuk sector lain dinilainya masih minim, apalagi jika melihat potensi yang ada di kabupaten/kota. Sektor perikanan tercatat  95 orang, sedangkan untuk sector kehutanan 70 orang. “Ada daerah yang potensinya besar pada sektor kehutanan, namun tak ada penyuluhnya. Seperti halnya Pesisir Selatan dengan potensi hutan yang luas tapi penyuluhnya tak ada,” ungkapnya seraya mengatakan perlunya upaya rekruitmen tenaga penyuluh.

Senada disampaikan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno. Menurutnya penyuluh sangat dibutuhkan dan diperlukan dalam mensosialisasaikan, mengajarkan, dan memberikan contoh ke petani. "Dengan mereka langsung turun ke tengah masyarakat, tentu akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi dan hasil yang diperoleh jauh semakin meningkat,” ujar gubernur dalam siaran persnya yang diterima ROL, Kamis (21/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement