REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memastikan tidak ada lagi polemik tentang desakan untuk penyelenggaraan Musyawarah Nasional setelah usainya pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.
Usai memimpin rapat pleno Partai Golkar Sumut di Medan, Selasa, Aburizal juga membantah adanya desakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan dalam mengganti kepemimpinan di Partai Golkar.
"Tidak ada polemik, begitu juga munaslub. Siapa yang mau munaslub?," katanya.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, secara konstitusi kepartaian, dalam munas sebelumnya telah disepakati untuk memperpanjang periode kepengurusan di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie menjadi enam tahun.
Dengan keputusan tersebut, seluruh elemen Partai Golkar telah menyetujui bahwa penyelenggaraan munas selanjutnya akan dilaksanakan pada tahun 2015.
Secara faktual, 31 pimpinan DPD Partai Golkar tingkat provinsi di Indonesia juga telah menyampaikan dukungan untuk menjalankan hasil kesepakatan dalam munas sebelumnya.
"Saya sudah berkeliling ke beberapa daerah dan mengikuti pertemuan. 31 DPD sudah membuat pernyataan untuk mendukung keputusan munas yaitu Munas VI dilaksanakan pada 2015," katanya.
Idrus Marham enggan mengomentari tentang keinginan Soksi yang merupakan salah satu sayap Partai Golkar agar munas parpol berlambang pohon beringin itu dilaksanakan pada 2014.
"Itu tanyakan ke pak Ade Kamaruddin (Ketua Umum Soksi), jangan saya yang ditanya," katanya.