Selasa 19 Aug 2014 03:29 WIB

Menkes Mau Menangis Lihat Anak SD Merokok

Rep: C87/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi (kiri).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi menginstruksikan, kepada lembaga kesehatan agar menolak pendaftar tenaga kesehatan yang merokok. Hal itu sebagai upaya untuk mengajak masyarakat untuk berperilaku sehat.

"Saya sudah instruksikan kalau ada tenaga kesehatan yang mendaftar, kalau dia merokok, tidak usah diterima karena dia sudah berperilaku tidak sehat," jelas Nafsiah saat memberi sambutan dalam acara Penghargaan kepada Pemenang Lomba Kesehatan Sekolah Tingkat Nasional Tahun 2014 di kantornya, Senin (18/8).

Nafsiah mengatakan untuk mengajak dan mengajar anak-anak didik secara sistematis dan teratur untuk berperilaku hidup sehat harus dimulai dari guru dan tenaga kesehatan.

Instruksi tersebut juga menekankan komitmen masyarakat untuk tidak merokok. Sebab saat ini aktivitas merokok sudah dimulai dari anak SD dan SMP. Padahal masyarakat tahu dampaknya di kemudian hari luar biasa, bisa menimbulkan stroke, serangan jantung, kanker, kelainan pada janin, dan sebagainya.

"Kalau saya ke daerah saya mau menangis karena anak SD dan SMP sudah merokok bahkan guru-gurunya juga merokok," ujarnya.

Nafsiah mengimbau kalau bisa dari kecil anak dididik untuk berperilaku bersih dan sehat. Kalau sejak SD dan SMP sudah merokok, lanjutnya, jangan heran pada usia 30 tahun sudah terkena penyakit stroke. "Kalau semua sekolah mendorong tidak merokok, insya Allah beberapa tahun ke depan kita menjadi generasi yang jauh lebih sehat," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement