Selasa 12 Aug 2014 18:08 WIB

Jalur Optimalisasi PPDB di Depok Bisa Mendiskriminasi Sekolah Swasta

Rep: C87/ Red: Julkifli Marbun
Prof Arief Rachman
Prof Arief Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini Dinas Pendidikan Kota Depok membuka jalur optimalisasi di luar jalur PPDB online untuk mengoptimalkan agar siswa lulusan SD dan SMP bisa melanjutkan pendidikan di sekolah negeri.

Pakar Pendidikan, Arief Rachman, menilai adanya jalur optimalisasi dalam sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kota Depok bisa berdampak terhadap sekolah swasta.

"Jangan sampai menimbulkan gejolak, sekolah swasta bisa kosong dan sekolah negeri kewalahan," kata Arief saat dihubungi Republika, Selasa (12/8).

Arief mengatakan di dalam perencanaan penetapan jumlah murid di sekolah harus direncanakan secara mendalam. Mungkin saja jalur optimalisasi merupakan kreativitas Dinas Pendidikan tapi dikhawatirkan terjadi gejolak antara sekolah negeri dan sekolah swasta. "Pendidikan harus dilakukan dengan strategi yang tidak menimbulkan gejolak bagi anak-anak," imbuhnya.

Arief mengatakan, adanya jalur optimalisasi bisa disalahgunakan oknum yang memiliki kepentingan tertentu. Menurutnya, itu tidak dibenarkan. "Sudah tidak benar. Saya mengecam sistem apapun yang memberi peluang untuk titip-menitip siswa sampai jual-menjual kursi," tegasnya.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah harus segera bertindak dan bertanggung jawab jika terdapat penyimpangan sistem penerimaan siswa baru di Depok. Dewan pendidikan dan DPRD diminta aktif menindak pelanggaran tersebut.

Di sisi lain, dalam menambah murid  di luar jalur regular harus dipastikan apakah jumlah guru yang ada, kesiapan ruang kelas, dan fasilitas lainnya. Dia justru menyarankan pemerintah bekerjasama dengan sekolah swasta. Sebab, anak-anak yang baik bisa terjaring di sekolah swasta bisa memberikan kontribusi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement