Selasa 12 Aug 2014 17:04 WIB

Satu Rumah Di Ciamis Rata Dengan Tanah Akibat Longsor

Rep: C61/ Red: Julkifli Marbun
Tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara
Tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Bencana alam tanah longsor kembali melanda sejumlah daerah di Kabupaten Ciamis. Salah satunya di kampung Gadok, Desa Sukahurip, Kabupaten Ciamis. Bahkan di desa Sukahurip sendiri terdapat empat titik longsor.

Akibat diguyur hujan selama 15 jam, salah satu rumah milik warga, tertimpa material longsor. Hingga rumah dengan luas tersebut rata dengan tanah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam pertistiwa tersebut. "Tapi ibu luka-luka tertimpa televisi dan sedikit memar dan shock," terang Sunardi (60 tahun) pemilik rumah, Selasa (11/8).

Bencana longsor tersebut terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, hari Senin kemarin. Di dusun Gadog, Desa Sukahurip, Rt 01, Rw 06, Kecamatan Cihaurbeuti.

Pada saat kejadian di dalam rumah hanya ada dua orang. Yakni Hapsoh (60) istri Sunardi dan Cucunya Vina Silviana (13).

Sedangkan Sunardi sendiri tidak sedang be rada di dalam rumah. Saat itu ia ingin melihat kolam ikan miliknya yang tidak jauh dari rumah. Namun sebelum sampai di kolam, ia mengaku mendengar suara gemuruh dari rumahnya.

Sebenarnya kata Sunardi yang longsor adalah pondasi halaman rumah Dedi (51), tetangga. Kemudian longsoran tersebut menimpa serta meratakan rumah milik buruh tani itu. Lantaran rumah Dedi Persis di atas rumah miliknya.

Sunardi tidak menyangka rumah hal itu bakal terjadi. Sebab sebelum tidak ada tanda-tanda jika benteng atau pondasi halaman rumah Dedi rapuh. Menurutnya kontur tanah di sekitar rumah tidaklah labil, justru cenderung padat. "Mungkin karena diguyur human semenjak subuh hingga malam, tanahnya jadi rapuh," tutur Sunardi.

Sedangkan Hapsoh (60) kini masih di Rumah Sakit Ciamis untuk mendapatkan perawatan. Hapso mendapatkan luka ringan di pinggul akibat tertimpa televisi dan reruntuhan kayu.

Kemudian Vina Silviana (13) Sunardi selamat dari musibah itu. Sebab Vina berhasil melarikan diri menghindari reruntuhan. Saat itu kata Sunadi, cucunya  hendak melaksanakan shalat Maghrib di kamarnya.

Sementara itu Kepala Desa Sukahurip Rohmanudin menyatakan saat ini yang terpenting adalah keselamatan keluarga Sunardi. Seluruh penghuni rumah saat ini diungsikan ke rumah sanak saudara Sunardi yang masih berada di Desa Sukahurip.

Bahkan untuk membangun kembali rumah yang rata tersebut, warga beserta pemerintah desa membantu. Bukan hanya berupa tenaga saja, melainkan warga juga ikut iuran untuk membuat rumah baru.

"Untuk letak rumah baru tergantung keluarga Sunardi, jika tetap disini juga tidak masalah, tetap aman, karena kontur tanah masih padat," terang kepala desa itu.

Mengenai karugian akibat bencana longsor tersebut. Rohmanudin mengatakan jumlah kerugian mencapai Rp 175 juta. Dengan rincian rumah Sunardi diperkirakan Rp 150 dan Benteng atau Pondasi halaman rumah Dedi sebesar Rp 25 juta.

Kejadian seperti itu kata Rohmanudin, merupakan yang pertama Kali di desa yang dipimpinya. Sebelumnya bellum pernah bencana longsor menimpa rumah warga. Sebab kontur tanah di desa tersebut cukup padat, walaupun terdapat titik tertentu tanah dengan kondisi labil.

Di hari yang sama di Desa Sukahurip terdapat empat titik bencana longsor. Akan tetapi yang terparah  di dusun Gadog tersebut. Rohmanudin mengimbau agar warganya waspada terhadap bencana longsor. Apalagi akhir-akhir ini hujan selalu mengguyur wilayah Ciamis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement