Selasa 12 Aug 2014 16:34 WIB

Serapan Anggaran Rendah, DPRD Riau Fasilitasi Tokoh Masyarakat

Rupiah
Foto: Republika/Prayogi
Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- DPRD Riau menyatakan siap memfasilitasi pertemuan tokoh masyarakat dengan gubernur seperti yang diminta oleh Letjen TNI Purn Syarwan Hamid terkait rendahnya serapan anggaran di provinsi setempat, hingga kini hanya mencapai 30 persen.

"Siapapun akan kita fasilitasi, karena itu adalah tugas kita, tidak terkecuali seorang petani sekalipun," kata Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman di Pekanbaru, Selasa.

Akan tetapi, sambungnya, perlu juga diklarifikasi apakah permintaan fasilitasi tersebut secara pribadi atau lembaga. Jika itu secara pribadi, menurutnya lebih baik langsung saja ke pihak yang bersangkutan yakni gubernur.

Ia mengatakan, sampai saat ini belum menerima surat permintaan untuk difasilitasi dengan gubernur itu. Ketika ditelusurinya ke Ketua DPRD Riau, M. Johar Firdaus, para staf saat itu juga tidak ada.

"Saya secara pribadi belum menerima surat itu, tetapi akan saya tanya kepada ketua. Saat ini ruang ketua, staf sedang tidak ada," ucapnya.

Noviwaldy dalam menanggapi rendahnya anggaran, seperti yang dipermasalahkan Syarwan Hamid, mengatakan hal itu sebelumnya telah disampaikan oleh DPRD. Dalam perjanjiannya gubernur menjamin bahwa dalam akhir tahun target serapan anggaran akan tercapai.

"Kita telah tanyakan dan dia berjanji akan tercapai pada akhir tahun. Untuk itu lihatlah nanti realisasi fisiknya, jangan keuangannya karena jika fisiknya besar dan keuangan lebih kecil maka disitu ada efisiensi anggaran," jelasnya.

Sebelumnya, tokoh masyarakat Riau, Syarwan Hamid kepada media mengatakan telah mengirimkan surat kepada DPRD Riau untuk segera mengambil sikap terkait kepemimpinan Gubernur Annas Maamum.

Dia meminta dewan segera menggelar rapat dengar pendapat dengan mengundang tokoh masyarakat dan gubernur. "Saya meminta dewan untuk menggelar 'hearing'. Undang tokoh masyarakat, pertemukan denggan gubernur, sehingga jelas persoalannya," ujarnya.

Mantan Menteri dalam Negeri era Presiden BJ Habibie ini menyesalkan kebijakan dan sikap Gubernur Riau, Annas Maamum meskipun diakuinya juga menjadi tim sukses Annas Maamum ketika Pilkada 2013 lalu.

"Walaupun dulu saya mendukung dia, saya merasa bersalah. Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Riau," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement