REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan Jokowi-JK sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) 2014. Meski Prabowo-Hatta tidak menerima dan menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK), mayoritas publik percaya terhadap keputusan KPU.
Dalam survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network, 67,49 persen publik percaya hasil rekapitulasi yang dilakukan KPU benar dan valid. Sementara yang tidak percaya Jokowi-JK adalah pemenang pilpres hanya 18,52 persen. Sedangkan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 13,99 persen.
Menurut Peneliti LSI Network Ade Mulyana, kepercayaan publik terhadap hasil resmi KPU ini berimplikasi pada merosotnya dukungan kepada pasangan Prabowo-Hatta. Sebab, mereka menilai pasangan yang diusung Koalisi Merah Putih ini tidak 'legowo' dan tidak simpatik dalam menerima hasil keputusan KPU.
"Sikap mendelegitimasi KPU dan putusannya direspon negatif oleh publik," katanya dalam rilis hasil survei terbaru dari lembaga survey pimpinan Denny JA ini di Jakarta, Kamis (7/8).
Akibatnya, dukungan terhadap pasangan nomor urut satu itu merosot drastis. Jika pilpres dilakukan hari ini, dukungan terhadap Prabowo-Hatta saat ini hanya sebesar 30,39 persen atau turun drastis dari hasil //real count// KPU sebesar 46,85 persen. Sementara dukungan terhadap Jokowi-JK naik menjadi 57,06 persen dari 53,15 persen.
Untuk pemilih yang menyatakan tidak tahu dan tidak menjawab sebesar 12,55 persen. Jika pemilih yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab dibagi secara proporsional kepada kedua pasangan capres, maka hasil akhirnya menjadi 65,25 persen untuk pasangan Jokowi-JK dan hanya 34,75 persen untuk Prabowo-Hatta.