REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Polres Kabupaten Karawang, Jawa Barat, belum menemukan petunjuk adanya unsur perbuatan pidana terkait dengan meninggalnya Ketua DPRD setempat Tono Bahtiar.
Kapolres Karawang AKBP Daddy Hartadi, mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya telah membongkar makam Ketua DPRD Karawang untuk keperluan otopsi. Selain itu, juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
"Dari hasil pemeriksaan, kami belum menemukan petunjuk adanya perbuatan pidana. Jika nanti ada petunjuk adanya perbuatan pidana, akan kami proses lebih lanjut," katanya, Selasa (6/8).
Terkait kemungkinan penyebab meninggalnya Ketua DPRD Karawang itu akibat bunuh diri, Kapolres tidak mau menyebutkan secara pasti.
Justru ia menyatakan kalau kepastian meninggal karena bunuh diri atau bukan, itu wewenang pihak keluarga yang menyampaikannya. Sebab hasil otopsi nantinya akan diserahkan secara langsung kepada pihak keluarga.
Pada Kamis (31/7), aparat kepolisian dari Polres Karawang membongkar makam Ketua DPRD setempat Tono Bahtiar untuk keperluan otopsi menyusul tidak jelasnya penyebab meninggalnya anggota legislatif tersebut.
Makam itu dibongkar setelah tim identifikasi memasang tenda tertutup di sekitar makam Tono. Selama proses pembongkaran makam, polisi juga memasang garis polisi di lokasi pemakaman yang berlokasi di Desa Tambaksumur, Kecamatan Tirtajaya, Karawang.
Sementara itu, Tono, seorang kader PDIP Karawang yang pada Pemilihan Umum Legislatif lalu terpilih menjadi anggota DPR meninggal dunia pada malam takbiran atau Ahad (27/7), di rumahnya Desa Tambaksumur, Kecamatan Tirtajaya Karawang.
Kematian politikus dari PDIP Karawang itu sempat dikabarkan akibat penyakit jantung. Tetapi beredar pula kabar almarhum meninggal dalam keadaan tidak wajar atau bunuh diri.