REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Polres Kabupaten Seram Bagian Barat mengerahkan 30 personel Brimob ke perbatasan Iha-Luhu guna meredam konflik yang terjadi sejak Senin sekitar pukul 05.30 WIT.
"Peleton Brimob ini dikerahkan dengan menggunakan speedboat melalui jalan laut agar secepat mungkin tiba di lokasi kejadian, wilayah Kecamatan Huamual," kata Kabid Humas Polda Maluku AKBP Hassan Mukadar di Ambon, Senin (4/8).
Pengerahan pasukan dari Polres yang berada di Piru, Ibu Kota Kabupaten SBB, tidak bisa melalui jalan darat sebab memakan waktu lama.
Penggunaan jalan lewat laut dinilai sebagai alternatif yang sangat tepat guna mempercepat kehadiran aparat keamanan di lokasi bentrokan.
Apalagi, kata Kabid Humas, aksi saling menyerang antara warga kedua desa bertetangga ini sudah dilakukan sejak subuh, dan jumlah korban jiwa maupun luka ringan atau berat sudah berjatuhan.
Korban tewas akibat bentrokan warga Iha-Luhu saat ini sudah mencapai sembilan orang dan puluhan lainnya menderita luka ringan maupun berat.
Awalnya korban tewas atau luka disebabkan sabetan parang atau terkena anak panah. Akan tetapi, belakangan ini ada juga warga yang menderita luka tembak.
Insiden ini diduga bermula dari adanya penemuan sesosok mayat yang diketahui bernama Hasan Waliulu di Desa Iha pada hari Kamis (31/7).
"Hasan dikenal sebagai sosok yang sering terganggu ingatannya," ujar Kabid Humas.