Ahad 20 Jul 2014 09:44 WIB

Penggunaan Mobdin untuk Mudik Bisa Timbulkan Kecemburuan Sosial

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Mobil dinas, ilustrasi
Mobil dinas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah mahasiswa dari Forum Aktivis Mahasiswa Sukabumi (FAMS) meminta pegawai negeri sipil (PNS) untuk menggunakan mobil dinas (Mobdin) untuk mudik. Penggunaan kendaraan dinas untuk kepentintan pribadi dinilai menyalahi peruntukkannya.

"Kami mengharapkan kepada PNS atau pejabat di Sukabumi untuk tidak menggunakan mobdin untuk keperluan mudik lebaran," ujar Koordinator Departemen Kajian Kebijakan Publik FAMS Dudin Madit kepada wartawan, Ahad (20/7).

Hal ini dikarenakan penggunaan untuk kepentingan pribadi dinilai tidak etis. Terlebih lanjut Dudin, kendaraan tersebut dibeli dari uang rakyat khususnya dari APBD Sukabumi. Oleh karena itu mahasiswa menyarankan para PNS menggunakan mobil pribadi untuk menjalankan aktivitas pribadi seperti mudik.

Jika ada kebijakan penggunaan mobdin untuk mudik kata Dudin, maka dikhawatirkan akan menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan PNS. Hal ini dikarenakan tidak semua PNS diberikan sarana mobdin.

Lebih lanjut Dudit menuturkan, sebenarnya dalam aturannya sudah jelas bahwa fasilitas negara seperti mobil dinas diberikan untuk mendukung kelancaran tugas-tugas kedinasan.

Sehingga PNS yang mendapat fasilitas mobil dinas seharusnya sadar bahwa pemanfaatan kendaraan dinas untuk mendukung tugas kedinasan bukan untuk kepentingan pribadi.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement