REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri akan melakukan pengambilan sampel DNA terhadap keluarga dari warga negara Indonesia yang menjadi korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 di Ukraina.
"Tadi ada telepon dari Mabes Polri untuk pengambilan tes DNS. Mabes yang mau datang ke sini," kata salah satu kakak korban penumpang pesawat MAS MH17, Yuriah Tanzil di Bendungan Hilir, Jakareta, Jumat (18/7).
Yuriah Tanzil adalah kakak dari Ninik Yuliani, (56 tahun), WNI yang menjadi penumpang MH17 yang jatuh karena diduga kuat ditembak sebuah roket. Ninik ternyata sedang dalam perjalanan ke Indonesia untuk merayakan Lebaran.
Ninik Yuriani adalah anak kelima dari delapan bersaudara yang pindah ke Belanda 17 tahun yang lalu. Ninik tinggal di Amsterdam dan bekerja sebagai salah satu pegawai supermarket khusus makanan matang.
Selain itu dia juga mengajar tari Indonesia di Amsterdam. Dia meninggalkan seorang suami, anak perempuan, dan dua orang cucu.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, mengatakan, hingga saat ini sebanyak 13 WNI diketahui menjadi korban.
Namun baru empat keluarga korban yang sudah memberi sampel DNA. Yaitu keluarga keluarga korban yang berdomisili di Jakarta dan Surabaya.
Boy menyampaikan sampai saat ini Tim Disaster Victim Identification (DVI) yang diturunkan oleh Polri untuk menangani identifikasi keluarga korban tersebut masih menunggu DNA dari keluarga korban lainnya di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.