Kamis 17 Jul 2014 15:39 WIB

Demokrat: PDIP Terlalu Arogan Bilang tak Butuh Koalisi

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Muhammad Hafil
Ramadhan Pohan
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ramadhan Pohan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrat, Ramadhan Pohan PDI Perjuangan tengah mengalami kepanikan. Karenanya, kemudian mengeluarkan isu Demokrat akan merapat ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

"Kayaknya PDIP lagi panik," kata Ramadhan saat dihubungi wartawan, Kamis (17/7).

Ramadhan menjelaskan kepanikan PDI Perjuangan didasari sikap arogan mereka sendiri. PDI Perjuangan selalu gembar-gembor tidak butuh dukungan partai-partai dalam jumlah besar untuk mengusung Jokowi-JK.

"Dulu terlalu arogan bilang tidak butuh koalisi. Cukup dua atau tiga (partai) saja. Sekarang mereka ketar-ketir," ujar Ramadhan.

Ramadhan menilai PDI Perjuangan sudah menyadari kekeliruan politik yang mereka buat. Kesadaran ini terbentuk setelah koalisi yang dibangun PDI Perjuangan kalah dalam pembahasan RUU MD3. "Mereka kuatir, jika nanti Jokowi menang Presiden, pemerintahan PDIP lemah dan rapuh," katanya.

Wakil Ketua Komisi I DPR ini merasa puas dengan situasi politik yang mendera PDI Perjuangan. Menurutnya PDI Perjuangan belajar banyak dari sikap politik mereka yang mengecilkan pihak lawan. "Itulah politik. Janganlah pernah arogan, sombong dan tak respek pada pihak-pihak lain. Kini mereka kena batunya," ujarnya.

Sampai saat ini Demokrat masih konsisten bersama Prabowo-Hatta. Ramadhan juga memastikan deklarasi koalisi permanen di parlemen yang ditandatangani Ketua Fraksi Demokra juga masih valid. "Tak ada terbesit apapun kami meloncat ke Jokowi. Ini tak pernah dibahas. Memang tak ada jalan kami berubah haluan. Utk apa?," kata Ramadhan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement