Selasa 15 Jul 2014 15:50 WIB

Mentan: Harga Cabai Merah Anjlok, Petani Merugi

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Cabai Merah
Foto: indonesian.cri.cn
Cabai Merah

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Menteri Pertanian (Mentan) Suswono melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Cianjur, Selasa (15/7). Sasaran kunjungan Mentan adalah sentra tanaman cabai di Cianjur dan Pasar Tradisional Cipanas.

‘’Petani mengalami kerugian karena harga cabai saat ini rendah,’’ ujar Suswono kepada wartawan di sela-sela berdialog dengan petani cabai merah di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Cianjur.

Saat ini harga cabai merah keriting di tingkat petani mencapai Rp 3 ribu per kilogram.Padahal, biaya produksinya mencapai Rp 6 ribu per kilogram.

Sementara harga jualnya di tingkat pedagang di pasar terdekat yakni Pasar Cipanas, Kecamatan Cipanans jauh lebih tinggi yakni Rp 8 ribu hingga Rp 9 ribu per kilogram.

Bahkan, kata Suswono, harga cabai di tingkat pedagang bisa jauh lebih mahal dan sempat menembus Rp 40 ribu per kilogram. Harga cabai yang fluktuatif ini merugikan petani.

Suswono mengatakan, bila harga cabai stabil berada pada kisaran Rp 10 ribu per kilogram maka petani akan mengalami keuntungan. Caranya, para petani dapat mengatur suplai cabai merah ke pasaran.

Selain itu kata Suswono, para petani dapat bekerjasama dengan industri dalam hal penampungan hasil panen cabai. Sehingga hasil panen cabai merah dari petani dapat dihargai baik.

Solusi lainnya kata Suswono, pemerintah mendorong pengolahan cabai di tingkat petani. ‘’Di mana nantinya ada unit usaha yang bisa mengolah cabai siap saji agar bisa tahan lama,’’ imbuh dia.

Anjloknya harga cabai ini kata Suswono tidak hanya dikeluhkan petani di Sukabumi melainkan dari sejumlah daerah seperti Lampung. Oleh karena itu pemerintah secara langsung mengecek sentra tanaman cabai di Cianjur.

Salah seorang petani cabai di Desa Cipendawa, Pacet Komarudin (40 tahun) mengatakan, para petani mengeluhkan anjloknya harga cabai di pasaran. ‘’Kami meminta pemerintah memperhatikan masalah ini,’’ ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement