Jumat 11 Jul 2014 02:19 WIB

Tayangan Media Elektronik Dinilai Pancing Ketegangan di Masyarakat Bawah

Rep: Nur Aini/ Red: Julkifli Marbun
Debat Final Capres Cawapres 2014.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Debat Final Capres Cawapres 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Media elektronik yang menayangkan klaim kemenangan kedua kubu Capres-Cawapres secara terus menerus dinilai memancing ketegangan di masyarakat bawah. Perbedaan hasil rekapitulasi suara berdasarkan hitung cepat di antara dua pasangan capres yang tipis pun dinilai bisa menjadi sumber ketegangan di masyarakat.

Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Setija Julianta mengakui dampak klaim kemenangan kedua kubu capres terasa di masyarakat bawah pasca hasil hitung cepat diumumkan. Klaim kemenangan tersebut memicu ketegangan setelah terus menerus ditayangkan media elektronik. "Ada media elektronik yang terus umumkan klaim kemenangan dua kubu, di grassroot dampaknya terasa meningkat kemarin," ujarnya, Kamis (10/7).

Klaim kemenangan kedua capres tersebut dinilai membuat euforia di masyarakat bawah meningkat. Namun, Setija mengatakan pihaknya sudah meminta kedua tim sukses untuk tetap berkepala dingin dalam menyikapi klaim kemenangan. "Pimpinan sudah meminta tim sukses pasangan nomor urut satu dan dua untuk cooling down," ungkapnya.

Dia mengakui perbedaan yang tipis dalam hasil hitung cepat lembaga survei bisa memicu masalah di tingkat bawah. Karena itu, dia juga meminta tim sukses menunggu hasil perhitungan suara dari KPU yang akan diumumkan pada 22 Juli mendatang. "Ada euforia di kedua kubu karena hasil hitung cepat itu. Namun, tim sukses sepakat,  kita sama-sama menunggu hitungan nyata dari KPU," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement