Rabu 25 Jun 2014 14:35 WIB

Ribuan Produk Makanan Ilegal Marak di Jakarta

Red: M Akbar
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Badan POM Roy Sparinga (tengah) , menunjukkan makanan yang mengandung zat berbahaya ketika sidak ke supermarket di Kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Rabu (24/7). Dalam sidak makanan ke berbagai sup
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Badan POM Roy Sparinga (tengah) , menunjukkan makanan yang mengandung zat berbahaya ketika sidak ke supermarket di Kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Rabu (24/7). Dalam sidak makanan ke berbagai sup

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim gabungan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Perdagangan menemukan ribuan produk makanan ilegal di gudang milik PD Aneka Jaya, Jakarta Barat, Rabu (25/6), saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah distributor.

"Banyak makanan ilegal siap didistribusi ditemukan dalam gudang ini. Produk tersebut berasal dari Malaysia dan Tiongkok," kata Kepala BPOM Roy A Sparringa di lokasi sidak PD Aneka Jaya, sambil menunjukkan salah satu produk makanan ilegal asal Cina.

Ribuan kardus yang berisi berbagai jenis makanan itu disimpan di tiga gudang. Para pekerja terpaksa menghentikan pekerjaannya saat tim yang melakukan pemeriksaan barang tersebut masuk ke dalam gudang.

"Kami mencoba mengupayakan tidak beredar produk ilegal, yang tentunya dapat merugikan masyarakat. Upaya dilakukan dari hulu agar membuahkan hasil yang maksimal," ujarnya, kepada puluhan wartawan yang ikut sidak tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim, produk ilegal yang diduga beredar berupa roti kemasan plastik merek "Matilde Vicenda", minuman merek "Remia", saos merek "Meglio" dan selai stroberi merek "Zentis". Ribuan kotak yang berisi produk makanan itu juga terdapat label ML dan BPOM, namun setelah diperiksa ternyata palsu.

"Tampak beberapa jenis makanan kemasan plastik dan botol ini legal. Jangan percaya, karena ternyata nomor izin produksi dan label impor palsu," jelasnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement