REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Asrun, mengajak warga atau semua elemen masyarakat di daerah itu agar senantiasa menjaga kelestarian lingkungan.
"Dalam setiap kesempatan saya selalu menekankan bahwa antara pembangunan yang sedang berjalan harus selalu seimbang dengan ekosistem lingkungan," katanya, di Kendari, Sabtu.
Ia mengatakan, emisi gas yang dihasilkan oleh kota memberikan kontribusi 70 persen dari polusi dunia.
"Sebahagian besar berasal dari konsumsi bahan bakar fosil untuk listrik, transportasi, penggunaan energi pada gedung-gedung komersial dan perumahan, industri serta sampah," katanya menuturkan.
Hal ini katanya, memperlihatkan meningkatnya resiko perubahan iklim di kawasan perkotaan dan peningkatan populasi yang berdampak pada ketersediaan air, infrastruktur fisik, transportasi, ekosistem barang dan pelayanan, penyediaan energi serta produksi industri dan ekonomi.
"Adanya permasalahan air yang sedang dialami dunia ini, telah mendorong dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian perlunya upaya bersama dari seluruh komponen untuk bersama-sama memanfaatkan dan melestarikan lingkungan, khususnya melestarikan sumber daya air secara berkelanjutan," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk menciptakan kota yang layak huni dan berkelanjutan bagi setiap warga perkotaan, maka dibutuhkan kepedulian dan keterlibatan semua pihak dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Yang tidak kalah pentingnya, diperlukan perencanaan pembangunan kota yang terarah sesuai penataan ruang yang tetap melibatkan aspek sosial, ekonomi, serta kelembagaan dan pengelolaannya tanpa mengabaikan aspek lingkungan," katanya.
Selain itu, diharapkan tercipta keseimbangan ekosistem antara ruang terbuka hijau dan infrastruktur serta lingkungan yang sehat dan baik sehingga tercipta suatu kawasan yang sehat dan ramah lingkungan.
"Keberhasilan meraih Adipura dan Adipura Kencana merupakan tanggungjawab yang harus diemban bersama semua masyarakat untuk terus menjaga kelestarian lingkungan," ujarnya.