REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI -- Warga penerima jatah Raskin (Beras Miskin) musti harus bersabar. Soalnya, penyaluran beras jatah warga kurang beruntung ini untuk periode Juli, diundur setelah Pilpres 9 Juli 2014.
Pengunduran jadwal penyaluran bukan ada tendensi politis atau desakan pendukung Capres-Cawapres tertentu. Mundurnya jadwal penyaluran Raskin disebabkan lokasi balai desa digunakan sebagai TPS (Tempat Pemungutan Suara). Jika balai desa menumpuk beras, akan mengganggu pelaksanaan coblosan Pilpres.
Seperti biasa, setiap ada pemilihan umum seluruh kantor balai desa dipergunakan untuk PPS pemilu.''Jadi, tidak mungkin balaidesa dipenuhi karung beras saat pelaksanaan coblosan,'' kata Dirham, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setda Kabupaten Boyolali, Selasa (17/6).
Seperti diketahui, jumlah RTSPM (Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat) di Kabupaten Boyolali tahun 2014 tercatat 64.166 RTSPM. Mereka tersebar di 19 kecamatan . Dari data BPS RTSPM paling banyak di wilayah Boyolali bagian Utara. Sebaliknya, penerima Raskin paling kecil di wilayah Boyolali bagian Selatan.
Hal ini bisa terjadi lantaran kawasan Boyolali Utara tanahnya tandus, kering dan tadah hujan. Sehingga berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat. Sedang di wilayah Selatan, tanahnya subur dan tanah pertanianya irigasi teknis. Sehingga hasill panen pertanian cukup baik.
Di Kabupaten Boyolali Utara daerah tadah hujan. Sehingga pertanian mengandalkan air hujan. Atau dikenal daerah pertanian tadah hujan. Sementara di Kabupaten Boyolali Selatan, tanahnya subur dan bisa panen tiga kali dalam setahun. Tidak aneh, kalau kekuatan sosial ekonomi warga lumayan lebih bagus.