Rabu 11 Jun 2014 21:38 WIB

Ya ampun....Bocah ini Dibuang ke Sawah dengan Tangan dan Kaki Terikat

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Maman Sudiaman
Tangan yang terikat (ilustrasi).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Tangan yang terikat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sungguh malang nasib Timothy Ivan Purwanto. Bocah berusia delapan tahun ini dibuang orang tak dikenal di pinggir sawah di Jalan Raya Karangampel, Kabupaten Indramayu, Rabu (11/6). Polisi pun masih mendalami motif pembuangan anak tersebut.

Peristiwa penemuan bocah kelas dua SD BPK Penabur Kota Cirebon itu bermula dari kecurigaan seorang petani setempat, Casta (47 tahun). Pagi hari, sekitar pukul 04.00 WIB, Casta melihat ada sebuah mobil berhenti di sekitar lokasi.

Casta menduga, penumpang mobil sedan warna hitam yang berhenti tersebut bermaksud untuk buang air kecil di tempat itu. Namun, mobil itu ternyata hanya berhenti sebentar dan langsung melaju meninggalkan lokasi.

Casta pun merasa curiga dengan mobil itu. Apalagi, setelah kepergian mobil, dilihatnya ada 'gundukan' yang sengaja ditinggalkan oleh penumpang mobil.

Dengan menggunakan lampu senter untuk menerangi lokasi, Casta mendekati 'gundukan' itu. Ternyata, 'gundukan' itu adalah seorang anak laki-laki, yang kondisinya sudah lemas tidak berdaya dengan kedua tangannya diikat tali rafia ke belakang. Begitu pula dengan kedua kakinya yang juga terikat.

Tak hanya itu, kepala bocah tersebut juga dikerudungi kaos warna coklat muda. Sedangkan pada wajah bocah itu terdapat beberapa luka robek. Peristiwa itu langsung dilaporkan kepada petugas di Polsek Karangampel.

Usai mendapatkan laporan, sejumlah polisi langsung mendatangi lokasi. Petugas kemudian mengamankan korban dengan membawanya ke kantor polisi.

Kepada polisi, bocah itu mengaku tinggal di Perumahan Taman Weru Permai, Blok F1/19 Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.

''Kami masih menyelidiki motif pembuangan korban dengan memintai keterangan korban dan sejumlah saksi,'' tandas Kapolsek Karangampel, Kompol Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement