REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah kurang lebih 10 hari ditinggal Gubernur DKI Jakarta nonaktif Joko Widodo, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengeluh pegal-pegal.
"Tanganku Pegal. Karena banyak sekali surat yang harus didisposisi," keluh Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Rabu (11/6).
Ahok menuturkan semua surat yang harus ia tanda tangani jumlahnya mencapai ratusan lebih tiap harinya. Permasalahannya semua surat yang ia harus tandatangi harus terlebih dahulu dibaca berbeda saat Jokowi masih menjadi gubernur aktif dengan pembagian tugas.
"Ya enggak mungkin bisa disposisi ke bawahan tanpa mengerti isi suratnya. Dan untuk ngerti harus dibaca, enggak ada pilihan. Ini yang lama," ujar Ahok.
Ahok enggan meniru gaya blusukan Jokowi saat menjabat Plt Gubernur yang memilih lebih banyak di kantor daripada di luar. Karena saat ini tugasnya lebih banyak dikerjakan sendiri.
Diakui Ahok, bekerja sama dengan Jokowi lebih menyenangkan daripada seorang diri. Pun, Ahok mengaku siap menunggu kembalinya Jokowi sebagai gubernur.
"Ya aku, terserahlah. Kalau Tuhan sayang sama beliau ya beliau balik ke sini," ujar Ahok sembari tertawa.