Rabu 11 Jun 2014 16:37 WIB

Rujukan Pasien Puskesmas ke RS akan Dilakukan Online

Rep: c63/ Red: Asep K Nur Zaman
Petugas medis melakukan pendataan pasien secara online (ilustrasi)
Foto: Antara
Petugas medis melakukan pendataan pasien secara online (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tahun depan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menerapkan sistem rujukan pasien puskesmas ke rumah sakit di Jakarta yang diakses secara online. Langkah ini untuk mempermudah proses pasien rujukan.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengatakan, selama ini banyak pasien yang terkendala ketika hendak dirujuk rumah sakit. Adanya rujukan online, memudahkan puskesmas untuk mengetahui jadwal praktek dokter dan jadwal pemeriksaan pasien rujukan.

Melalui sistem rujukan online, menurut Ahok, pasien akan diarahkan oleh puskesmas tempat dia berobat pertama kapan jadwal dokter yang dituju di rumah sakit. Sehingga pasien bisa datang sesuai jadwal dan tidak perlu menunggu terlalu lama di lorong-lorong rumah sakit.

"Udah mau kita bikin (sistem rujukan online), kasihan ngantri dari pagi sampe malem nungguin. Udah sakit, nungguin, bisa mati dia," ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (11/6).

Meski begitu, dia mengingatkan, puskesmas tetap harus memberikan pelayanan kepada  pasien selama menunggu jadwal rujukan rumah sakit dengan memberi pengobatan sementara. "Kalau misalnya di jadwal besok ya santai dulu, sambil nunggu dikasih obat sementara yang tahan dua-tiga hari," katanya.

Ahok meyakini, dengan sistem seperti ini tentu selain memberi kemudahan pasien, juga dapat menekan angka kematian. Rata-rata kematian itu disebabkan kurangnya fasilitas ruang perawatan intensif (NICU) di rumah sakit. 

Ahok juga mengungkapkan, Pemprov DKI akan terus bekerja sama dengan rumah sakit swasta untuk kesediaan fasilitas tersebut. Beberapa waktu lalu telah sepakat dengan Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM)) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) untuk penyediaan NICU di rumah sakit swasta bagi pasien rujukan.

Dengan begitu, jika RSCM sudah tak bisa menampung pasien rujukan, akan ada rumah sakit swasta yang siap menampung dengan standar dan tarif RSCM. ''Kalau swasta punya NICU yang nganggur, kalau alatnya oke dokternya oke ya kita titip (pasien), harganya sama kayak RSCM," ujar Ahok.

Selain itu, Pemprov DKI tengah membangun sejumlah rumah sakit pemerintah seperti RSUD Koja, RSUD Pasar Minggu, RS Sumber Waras untuk kanker, dan Kantor Dinas Kesehatan yang akan dibangun untuk RS Jantung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement