REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Perumahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk warga yang terkena dampak pembangunan waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, telantar. Pasalnya, sejak selesai dibangun pada 2010 lalu, rumah-rumah itu sampai kini belum ditempati.
Berdasarkan informasi, perumahan yang terletak di Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu tersebut saat ini sudah mengalami kerusakan. Bahkan, pekarangan rumah-rumah itupun ditumbuhi dengan rerumputan liar berukuran tinggi.
''Ya benar, (perumahan untuk relokasi warga yang terkena dampak waduk Jatigede) telantar,'' ujar Kasi Perumahan Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Indramayu, Edi Satoto, Kamis (5/6). Edi menjelaskan, rumah tersebut berjumlah delapan unit. Proses pembangunan rumah itu telah selesai sejak 2010 lalu.
Edi mengatakan, sejak pembangunan rumah tersebut selesai dilakukan, pihaknya sudah melaporkannya ke Pemprov Jabar. Namun hingga saat ini, tidak ada kejelasan kapan rumah-rumah itu akan ditempati.
Menurut Edi, rencana pembangunan perumahan bagi warga yang terkena dampak waduk Jatigede sebenarnya kurang lebih 250 unit. Namun karena tidak ada kejelasan kapan rumah-rumah itu akan ditempati, maka proses pembangunannya tidak dilanjutkan. "Yang sudah ada sekarang saja telantar,’’ kata Edi.
Edi menambahkan, rumah-rumah tersebut sudah dilengkapi dengan sarana air bersih dan jalan di sekitar lokasi. Karenanya, sangat disayangkan jika rumah-rumah itu dibiarkan kosong.
Edi berharap, bisa segera ada kejelasan kapan rumah-rumah itu akan ditempati. Dia mengusulkan, jika memang tidak segera ditempati, maka delapan rumah yang sekarang sudah dibangun diserahkan ke pihak desa untuk selanjutnya diberikan kepada warga setempat. Terutama, warga yang miskin dan tidak memiliki rumah.
Seperti diketahui, proyek pembangunan waduk Jatigede yang terletak di Kabupaten Sumedang terus dilakukan. Sebagai daerah penerima manfaat, Pemkab Indramayu pun sudah menyiapkan lahan bagi warga yang akan tergusur proyek tersebut.
Setiap kepala keluarga (KK) yang direlokasi ke daerah itu akan mendapatkan sebuah rumah dengan tipe 30. Rumah tersebut dibangun dengan desain seperti villa dan layak bagi warga yang menempatinya.
Seorang warga setempat, Supriatin, mengaku sangat menyayangkan kondisi rumah-rumah itu yang dibiarkan kosong. Apalagi, rumah-rumah itu sudah mengalami kerusakan dan ditumbuhi rerumputan liar."Padahal daripada kosong, berikan saja untuk warga yang membutuhkan,’’ tandas Supriatin.