REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Pertamina (Persero) memperkirakan tren konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium turun, sementara itu konsumsi solar naik pada awal Ramadhan 2014.
"Awal Ramadhan (konsumsi premium) cenderung turun, solar yang naik," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir usai konferensi pers kemenangan pebalap Rio Haryanto di Jakarta, Senin.
Ali menjelaskan tren yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya itu dikarenakan menurunnya mobilitas orang-orang bepergian yang kendaraannya menggunakan bahan bakar premium pada awal Ramadhan.
Sementara itu, aktivitas distribusi barang, terutama bahan pokok yang kendaraannya menggunakan bahan bakar solar meningkat.
"Biasanya masyarakat pada awal-awal Ramadhan ingin di rumah, shalat tarawih berjamaah, jadi mobilitasnya turun," katanya.
Dia memperkirakan pada awal Ramadhan 2014, konsumsi premium menurun hingga lima persen. "Minggu kedua mulai normal lagi, minggu keempat meningkat karena mudik ke kampung halaman. Kalau solar, minggu kedua ketiga malah turun, minggu keempat praktis turun karena sudah tidak boleh lagi ada pengangkutan barang," katanya.
Ali menyebutkan penurunan konsumsi solar pada arus mudik pun sekitar lima persen. Dia juga memperkirakan konsumsi premium naik hingga 25 persen dari konsumsi normal yang hanya sebesar 80.000-85.000 kiloliter per hari menjadi 110.000 kiloliter pada H-2 dan H-1 Lebaran 2014.
Sementara itu, pada arus mudik 2013, konsumsi premium meningkat 33 persen, yakni mencapai 107.277 kiloliter atau meningkat 33 persen dari rata-rata konsumsi normal 80.926 kiloliter. Selama masa Lebaran 2013, konsumsi premium naik 14 persen menjadi 91.830 kiloliter, avtur naik 8,6 persen dari normal 10.619 menjadi 11.536 kiloliter, dan elpiji naik 6,6 persen dari 17.612 menjadi 18.781 kiloliter.
Sementara, solar turun 4,9 persen dari 40.626 menjadi 38.628 kiloliter atau 5 persen lebih rendah. Pertamina menjaga stok BBM dan elpiji dalam kondisi aman selama Lebaran 2013 yakni premium 17,45 hari, solar 21,27 hari, avtur 27,63 hari, pertamax 40,89 hari, pertamax plus 37,62 hari dan elpiji 14,6 hari.
Ikuti Whatsapp Channel Republika